Pemerintah penjajah Israel di Al-Quds memaksaseorang warga Palestina untuk menggusur rumahnya sendiri di Bet Hanina Utarakota Al-Quds dengan tangannya sendiri karena tidak memiliki izin bangunan.
Warga Palestina Fawaz Abu Hammad mengatakan – sepertiyang disampaikan kepada Pusat Informasi Wadi Halwa pemerintah daerah penjajahIsrael memaksanya untuk menggusur rumahnya yang sudah ditinggali 10 tahun dan mengangkutpuing-puing bangunan rumahnya.
Ia mengisyaratkan akan ada sidang pada 27Februari nanti untuk melihat status hukum rumahnya yang sudah ditinggali selama10 tahun. Antara apakah akan digusur rumahnya atau ditunda atau keputusannya pembekuanuntuk beberapa waktu itu ke depan atau akan diterapkan sanksi karena melanggarperintah penggusuran.
Sidang terakhir dilakukan pada ada Septemberyang lalu. Ia menjelaskan dirinya membangun rumahnya sendiri dan belakangan diajuga menggusur rumahnya setelah upaya selama beberapa tahun berusahamendapatkan izin bangunan dan membayar pelanggaran pembangunan sebesar 43.000 shekel.
Ia menyinggung pemerintah kota Israel mengusulkandalam sidang terakhir agar membayar denda pelanggaran baru senilai 35.000 shekeldengan kompensasi penundaan penggusuran sampai 6 bulan ke depan. Akan tetapidirinya tidak setuju dengan hal tersebut setelah beberapa tahun membayar dendapelanggaran tanpa ada kemungkinan izin bangunan yang dia perolah.
Abu Hammad sendiri tinggal di rumahnya bersama7 anggota keluarga di antaranya keluarga anaknya yang ditinggal oleh istrinyadan 2 anaknya.
Abu Hammad mengatakan setelah rumahnya digusurkeluarganya tercerai-berai. Tidak ada rumah bagi mereka. &ldquoKami hidup bersamakeluarga yang ada.&rdquo Tegasnya.
Dia menyebutkan denda penggusur terhadappenggusuran rumahnya sendiri yang diatur sendiri mencapai 28.000 sekali denganrincian untuk proses pembusukan dan aturan dan pengangkutan puing-puingrumahnya selain dirinya dipaksa untuk mengurangi tinggi pagar rumahnya. (at/pip)
