Parapejuang perlawanan Palestina Selasa (12/1) melancarkan tembakan ke arah parapasukan Israel yang menyerbu kota Qabathia Jenin selatan.
Sejumlahsumber di lokasi menjelaskan pasukan Israel menyerbu kota Qabathia Jeninselatan kemudian menangkan 3 orang pemuda yaitu dua bersaudara Amir danMohammad Amir Zakarinah serta Mohammad Mahmud Abu Rub.
Menurutsumber sejumlah pejuang perlawanan melancarkan tembakan ke arah patroli Israelyang menyerbu kota. Serbuan memicu bentrokan dengan para pemuda Palestina yangmelempari pasukan Israel dengan batu dan Molotov yang dibalas dengan tembakanpeluru tajam dan gas air mata.
Disebutkanbahwa bentrokan antara pasukan Israel dan para pemuda Palestina di kotaQabathia berlangsung selama dua hari berturut-turut.
Beberapawaktu belakangan para pejuang Palestina melancarkan serangan terhadap pasukanIsrael saat menyerbu kota Qabathia di samping bentrokan dengan para pemudaPalestina yang melempari batu dan Molotov terhadap patroli Israel.
Parapejuang perlawanan meningkatkan aksi penembakan terhadap patroli Israel pascaaksi kepahlawanan yang dilancarkan Mahmud Umar Kamil pada akhir Desember lalu.
MahmurUmar Shadiq Kamil gugur syahid pasca aksi kepahlawanan tersebut sehingga namanyatercatat sebagai pahlawan pembela Al-Aqsha dari Qabathia.
Di antarahal yang membedakan kota Qabathia dengan wilayah lainnya di Tepi Barat adalahtidak terdampak proyek permukiman zionis dan penyitaan lahan namun terusmenjadi garda depan dalam pertempuran dan keistimewaannya adanya slogan kamisatu bangsa satu umat dan bersatu di medan tempur.
Di sampingitu Qabathia terkenal dengan para pejuangnya yang terlibat di semua faseperlawanan sejak revolusi tahun 1936 bahkan mereka memiliki tanda khusus disetiap fasenya.
Salahsatu contohnya adalah Mohammad Abu Jaab salah satu tokoh Brigade Al-Qassamsayap militer Hamas dan pendiri kelompok &ldquoTelapak Hitam&rdquo yang bertugasmenculik para pimpinan penjajah Inggris.
Qabathiatetap gigih dalam pertempuran tahun 1948 dan 1967 para pejuangnya banyakberperan dalam melawan penjajah di samping tentara Iraq dan mengaktifkanbarisan pejuang berani mati pasca kekalahan perang tahun 1967.
KotaQabathia menjadi benteng pertahanan yang kuat dalam melawan penjajah saatIntifadah pertama dan kedua serta Intifadah Al-Quds. (mq/pip)