Pasukanpenjajah Israel Jumat (8/1) melarang warga selain dari kota tua Al-Qudsmemasuki Masjidil Aqsha untuk menunaikan shalat Jumat dengan dalih adanyakebijakan penutupan kota yang diberlakukan pemerintah Israel.
Terlihatpasukan Israel menebarkan barikade dan memperketat pemeriksaan di gerbang Amoddan pintu gerbang lainnya serta melarang kaum muslimin memasuki Al-Aqsha.
Dalamkhutbah Jumat khatib Masjidil Aqsha syekh Mohammad Husain mengingatkan bahwaIsrael memanfaatkan kondisi wabah corona untuk menutup Al-Aqsha danmelanjutkan yahudisasi kota dan tempat suci.
SyekhHusain menyebutkan dalam beberapa hari ini saatnya peringatan Isra dan Miraj namunbersamaan dengan tindakan Israel yang memanfaatkan suasana dan kondisi wabah.
Khatibmenegaskan bahwa Masjidil Aqsha menjadi sasaran serangan brutal kaum yahudidalam upaya menyita dan menerapkan realitas baru.
SyekhHusain menyebutkan adanya tuntutan kelompok kuil yahudi untuk menghilangkanMasjid Qubbatus Sakhra dan mengantinya dengan bangunan kuil yahudi. Hal itumerupakan hasil keterlibatan dan dukungan sejumlah rezim Arab kepada musuhumat.
SyekhHusain menyerukan kepada segenap faksi dan partai serta pembuat kebijakan untukmenyatukan kalimat dan memperhatikan Masjidil Aqsha dan bagi kaum musliminuntuk meningkatkan kehadiran ke Masjidil Aqsha dan memakmurkannya dengan shalatdan bersiaga.
SyekhPalestina mengapresiasi para warga yang bersiaga di Baitul Maqdis dansekitarnya yang mempertahankan rumah dan wilayah serta harta benda mereka dikota Al-Quds meski menjadi korban kezaliman.
SyekhHusain menegaskan bahwa Masjidil Aqsha yang dikenal setiap muslim di duniaadalah semua area yang berada di dalam pagar seluas 144 acre dan semua isinya.(mq/pip)