Lembaga Pusat Informasi Israel di Wilayah Jajahan 48 &ldquoBTselem&rdquo mengatakan pemerintah penjajah Israel selama 2020 telahmenggusur 729 bangunan Palestina dan fasilitas vital kemanusiaan lainnya denganalasan tidak memiliki memiliki izin bangunan.
BTselem menegaskan di dalamlaporannya penjajah Israel politik Israel ini menyebabkan 1006 warga Palestinaterusir tanpa tempat tinggal dan 519 di antaranya adalah warga di bawah umursetelah 273 bangunan rumah digusur.
BTselem menambahkan Israel telahmenggusur sebanyak 456 bangunan lain yang bukan hunian termasuk fasilitas vitalseperti jaringan air dan saluran listrik. Israel beralasan mereka menjalankanundang-undang untuk membenarkan operasi penggusuran rumah dan berbagaifasilitas lainnya. Namun politik ini tidak memiliki hubungan denganundang-undang sama sekali.
MenurutBTselem badaninstansi perencanaan Israel di Tepi Barat dan pemerintahan kota Al-Quds berusahamengekang pertumbuhan pembangunan Palestina sebisa mungkin dan menghalangiwarga Palestina untuk membangun rumah. Tujuan utama instansi Israel ini adalahpenggusuran sebagai ganti dari perencanaan pembangunan yang bisa memenuhikebutuhan warga Yahudi dan kebutuhan mereka di masa mendatang.
BTselem  mengisyaratkan pasukanIsrael selama tahun kemarin membunuh 27 warga Palestina 7 diantaranya di bawahumur 11 di antaranya dilakukan tanpa adanya alasan yang dibenarkan. Selain itusebanyak 248 serangan dilakukan oleh warga pemukim Yahudi terhadap warga Palestinadi Tepi Barat selama 2020.
BTselem  menyebutkan serangantersebut termasuk diantaranya serangan sipil pelemparan batu ke rumah-rumahwarga Palestina petani dan aset mereka sehingga menyebabkan 80 kasus perusakan.Yang menyebabkan lebih dari 3000 pohon di tebang.
Serangan warga pemukim Yahudi dan kekerasan mereka inididukung penuh oleh negara Israel. Pasukan Israel mendukung dan mengawal merekasaat melakukan tindakan kekerasan. Namun tidak ada pun tidak ada satupun pasukanatau warga Yahudi yang melakukan kekerasan untuk dimintai pertanggungjawabanhukum. (at/pip)
