Tue 6-May-2025

Haniyah Serukan Bangun Strategi Baru dan Partisipasi Nasional Sejati

Selasa 29-Desember-2020

Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyah mengatakan bahwa normalisasiadalah jaminan yang mengamankan entitas penjajah Israel menggusur kawasan Arabdari dalamnya meledakkannya dari dalam dan menyebarkan perselisihan didalamnya. Dia memperingatkan bahwa yang terjadi adalah memperteguh faktapolitik dan geografis yang diinginkan penjajah Israel untuk berlanjut di masadepan.

Dalam dialog dengan aljazeera Senin (28/12/2020) Haniyah menambahkan”Kebijakan Amerika selama periode yang lalu telah mengatur kembali barisanmusuh dan kawan di kawasan sesuai dengan visinya. Amerika telah memaksabeberapa pihak untuk berinterasi dengan visi ini.”

Dia melanjutkan “Kami tidak menerima normalisasi yangdilakukan negara Arab mana pun dengan penjajah Israel. Kami meminta agar negaratersebut kembali dari kesalahannya ini.” Dia menegaskan &ldquoHamas tidakmengubah arah kompas untuk menjadikan konflik dengan negara Arab mana punmeskipun kami menganggap normalisasi sebagai dosa politik.”

Lebih lanjut dia mengatakan “Kami tidak bertaruh padapemerintahan AS tetapi kami harus membaca hal-hal itu dengan bacaan politik. Kamimenyadari bahwa perubahan-perubahan dapat berguna untuk kepentingan persoalan Palestina.”

Haniyah menambahkan “Kami menganalisis adegan baru dalamkebijakan pemerintah AS dan penanganan penjajah Israel terhadap masalahaneksasi dan normalisasi. Kami berkewajiban untuk menyusun rencana denganbeberapa poros yang terpenting adalah penyatuan rakyat Palestina dalammenghadapi berbagai rencana (aneksasi deal of century dannormalisasi).

Dia menegaskan bahwa ada tantangan berupa upaya pemerintah Amerikauntuk memecah-belah kawasan tersebut dan membuatnya kehilangan unsur-unsurperlawanan di semua bidang dan berusaha membangun aliansi keamanan di mana Israelyang memimpin karena menang dalam keunggulan militer keamanan dan ekonominya.

Dia menyatakan bahwa penjajah Israel adalah sebuah tantangandengan kebijakan aktivitas pemukiman yang terus berlanjut dan masalah aneksasi(penjarahan) serangan yang menarget kota al-Quds dan warga Palestina diwilayah yang diduduki penjajah Israel sejak tahun 1948 pembatalan hak kembalibagi pengungsi Palestina blokade di Jalur Gaza yang terus belanjut dan kriminalisasiperlawanan dalam pandangan beberapa rezim Arab.

Haniyah menegaskan “Kita perlu membangun strategi nasionalyang terintegrasi untuk menata kembali internal Palestina dan pertisipasi nasionalsejati dan nyata di beberapa tingkat melalui lembaga kepemimpinan (PLO).”

Dia menjelaskan &ldquoKami berada di jalur rekonsiliasi tetapberpegang teguh pada pemilu serentak. Karena kami konsen untuk mengembalikanperan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).&rdquo

Dia mengatakan “Kami tidak akan dapat menghadapi rencana-rencana(musuh) ini tanpa kepemimpinan Palestina yang terintegrasi. Hamas mengambilinisiatif untuk berbicara dengan para pemimpin Palestina dan secara pribadi sayamenelpon Presiden Abbas. Pesan kami jelas bahwa persoalan Palestina sedangdipertaruhkan.”

Haniyah menyatakan bahwa pihaknya telah bergerak di beberapa ibukota untuk melakukan dialog serius. “Mari kita mengatur internal Palestinamenghidupkan kembali PLO mengakhiri perpecahan dan menyepakati strategiperjuangan untuk menghadapi penjajah Israel.”

Dia mengingatkan “Perlawanan yang telah kami lakukan selamabeberapa dekade terakhir adalah pilihan yang harus dipertimbangkan kembaliuntuk perjuangan Palestina.”

Dia menegaskan Hamas berpegang teguh pada opsi perlawanan baikdalam konteks akumulasi kekuasaan di Jalur Gaza dan berjuang untukkebangkitannya atau bahwa rakyat Palestina di luar negeri memiliki peran dalambingkai perlawanan dalam bentuk dan mekanisme yang memungkinkan sesuai kondisi mereka.(was/pip)

Tautan Pendek:

Copied