Sebuah laporan pekanan terkaitdengan pemukiman Yahudi yang dibuat oleh Biro Nasional untuk Advokasi Tanah danAnti Permukiman Yahudi milik PLO menyebutkan bahwa distrik-distrik di TepiBarat belakangan menjadi ajang peningkatan kekerasan besar-besaran dari wargapemukim Yahudi. Sementara itu Israel berencana menambah jumlah mereka menjadi satujuta.
Laporan yang terbit hari iniSabtu tersebut menyebutkan bahwa sebagian besar atau seluruh kekerasan ituterpusat pada penutupan jalan persimpangan antara kota dan distrik. Kekerasanfisik dan perusakan aset-aset serta pelemparan batu terhadap kendaraan wargaPalestina dari kota Al-Quds hingga kota Hebron serta sejumlah kota besar dan kotakecil serta desa-desa di distrik-distrik Tepi Barat terutama di Masafir Yata dandistrik Betlehem khususnya khususnya di jalan-jalan persimpangan di distriktersebut serta kota-kota kecil dan desa-desa di Ramallah di Barqah Al Mughirdan Kafr Malik.
Laporan menyinggung kekerasanYahudi yang berkali-kali dilakukan oleh pemukim ekstrim di Nablus terhadapwarga di jalan perlintasan di permukiman Yetsahar yang merupakan benteng bagiorganisasi teroris Yahudi di wilayah tersebut di samping kekerasan terhadapkepemilikan dan fasilitas serta lahan warga di Salfit dan Agwar.
Laporan menyebutkan untukmenerapkan visi mendatangkan satu juta pemukim Yahudi Menteri Perhubungan dipemerintah Israel Meiri Zahev menyetujui pembukaan jalan pintas permukimanbesar di utara Tepi Barat yang mencaplok ribuan acre lahan pertanian Palestina.Pihak Israel menganggarkan 76 juta shekel untuk mencover proyek tersebut.
Terkait rencana permukiman inipemerintah Israel mengumumkan tender pembangunan 290 unit hunian di permukimanGilo selatan Al-Quds setelah disetujui pada Oktober 2019 lalu. (at/pip)