Anggota Biro Politik Hamas dan Ketua Biro HubunganNasional Husam Badran mengatakan tidak dapat terwujudnya rekonsiliasitidak menghalangi dilanjutkannya upaya untuk mewujudkan hal tersebut.
Dalam wawancara secara online kemarin AhadBadrun menegaskan keputusan otoritas Palestina untuk melakukan hubungan kembalidengan penjajah Israel telah menggagalkan rekonsiliasi dan merusak perimbangan hubunganke Palestina seluruhnya bukan sajahubungan antara Hamas dan Fatah. Karena itu kami ingin ada mekanisme pemilihanpenentuan keputusan Palestina yang jelas yang didasarkan kepada semua komposisirakyat.
Dia menjelaskan Hamas mengintensifkan dialognyadengan Fatah terkait perbaikan dan restrukturisasi PLO karena ia menjadi indukdari otoritas Palestina dan menjadi kerangka pemikiran terbesarnya. Kami inginpartisipasi di dalam lembaga ini dan mengefektifkannya untuk mengembangkan kerjakepalestinaan. Ia menjelaskan Hamas berusaha agar menjadi bagian darilembaga-lembaga kepalestinaan khususnya PLO tanpa ada monopoli tetapi bekerjasama dan melibatkan semua rakyat.
Ia menandaskan Hamas berusaha semua Palestinaterlibat secara penuh dengan Fatah dan semua faksi-faksi yang ada di rakyatPalestina. Kami berusaha semua kelompok berpartisipasi dalam keputusan dankelembagaan serta di medan perlawanan.
Ia mengingatkan bahwa hubungan Hamas denganseluruh faksi-faksi Palestina sangat baik dan istimewa. Pimpinan Hamas terusmelakukan komunikasi dengan faksi-faksi Palestina dan berdialog dengan merekaserta bermusyawarah sebelum pengambilan keputusan serta diresmikannya perwakilan/biro politiknya.
Badran menandaskan kembali bahwa tidakterwujudnya persatuan untuk saat ini tidak menghalangi dilanjutkannya kerja danupaya menuju ke sana. Kami tidak mengandalkan proyek perlawanan kepadapersatuan. Hamas masih terus melanjutkan proyeknya dan tidak akan bisadibatalkan hanya karena tidak terwujud persatuan untuk melakukan perlawanan.
Veto Arab
Badran menyatakan semua pihak harus merasa yakinbahwa setelah 30 tahun kekerasan dan permusuhan Israel tidak berpengaruhkepada Hamas sehingga Hamas tidak perlu mundur dari sikapnya dan proyeknya.Hamas memiliki legalitas perlawanan dan pengorbanan. Ia menjadi representativedari ujung tombak perlawanan terhadap Israel sejak lebih dari 20 tahun.
Hamas juga memiliki legalitas pemilu yang iadapatkan sebagai pemenang mutlak dalam pemilu-pemilu yang dilakukan di TepiBarat atau Jalur Gaza atau Al-Quds. Ia mengatakan Hamas selalu siap melakukandialog dengan seluruh unsur dan elemen Palestina dan siap melakukan kompromidalam hal isu-isu kepartaian dan hal itu sudah kami sampaikan.
Tetapi kami tidak siap tidak siap untuk melakukandialog dengan pihak manapun terkait dengan prinsip-prinsip gerakan Hamas dansikap orisinalitasnya terhadap perlawanan Hak Kembali (pengungsi) danpenolakan bekerjasama dengan penjajah.
Dalam konteks lainnya ia mengatakan tujuan dariupaya Israel melakukan normalisasi dengan sejumlah negara-negara Arab adalahmengelabui warga Palestina bahwasanya Arab telah melepaskan diri dari nasibmereka. Akan tetapi kami sadar bahwa mayoritas mutlak dari bangsa Arab masihmendukung Palestina dan bahwasanya normalisasi rezim-rezim Arab tidakmencerminkan rakyatnya dan tidak mewakili opini publik Arab. (at/pip)