Tue 6-May-2025

Spirit Keteguhan Warga al-Quds Hadapi Upaya Pengusiran

Senin 21-Desember-2020

Dalam ketabahan kontribusi dan tantangan besar warga al-Qudsterus melanjutkan pengorbanan sehari-hari mereka sepanjang waktu untukmenghadapi kejahatan permukiman penjajah Israel dan rencana yahudisasinya yang memburudan mengintimidasi warga al-Quds di setiap kota desa area dan rumah sebagai upayakeras penjajah Israel untuk mendongkel dan mengusir mereka dari tanahnya.

Pembongkaran penghancuran dan menggusuran rumah serta pajak fiktifyang dikenakan oleh otoritas penjajah Israel di samping penangkapan dandeportasi pencurian ratusan acre serta persetujuan untuk membangun unit-unitrumah permukiman baru semuanya dihadapi warga al-Quds dengan tetap teguh ditanahnya.

Keteguhan dan spirit bertahan

Ummu Zuhri al-Shuweiki adalah salah satu contoh penderitaan yangdialami ratusan keluarga di al-Quds. Dia adalah ibu dari dua anak yang sudahgugur syahid. Yaitu Zuhri dan Nizar al-Shuweiki. Dia adalah ibu dari seorang ekstawanan yang telah dibebaskan dari penjara penjajah Israel setelah mendekam 5tahun di penjara penjajah Israel.

Penderitaan Ummi Zuhri tidak berhenti sampai di situ penjajahIsrael tidak cukup hanya menculik permata hatinya Zuhri dan Nizar tetapisekarang berusaha untuk menyita rumahnya di mana dia dan keluarganyamenghabiskan sebagian besar hidupnya. Setelah pasukan penjajah Israel memberitahu Shuweiki untuk mengosongkan rumah paling lambat 20 Desember 2020 lalu.

Saat ini ada sepuluh orang yang tinggal di rumah tersebut. UmmuZuhri mengatakan &ldquoRumah ini yang kami bayar dengan darah hati kami dan darah anak-anaksaya yang sudah menjadi syuhada sampai kami dapat membelinya dan mengamankanhidup kami saya dan anak-anak saya. Di rumah ini ada banyak kenangan sayamembersarkan mereka dan menikahkan mereka.&rdquo

Tetapi segala upaya penjajah Israel tidak membuat gentar. Dia mengatakan”Kami tidak akan memberi rehat kepada penjajah Israel. Kami juga tidakakan dengan mudah mengosongkan rumah kami. Karena ini adalah seluruh hidup kami.Kami tidak akan mengalah untuk mempertahankannya apa pun yang terjadi bahkan jikaharus mengorbankan darah kami.”

Kebijakan pengosongan

Penjajah Israel terus menerapkan kebijakan pembongkaran rumah wargaal-Quds untuk mengosongkan eksistensi Palestina di kota tersebut danmenghilangkan identitas Palestina.

Setiap bulan terjadi pembongkaran rumah warga Palestina di al-Qudsdengan dalih rumah-rumah tersebut dibangun tanpa izin. Untuk diketahui bahwa diantara ribuan warga al-Quds yang mengantri setiap tahun untuk bisa mendapatkanizin bangunan hanya 80 sampai 100 orang saja yang mendapatkan izin bangunan.

Otoritas pendudukan sengaja menekan jumlah izin bangunan yangdiberikan kepada warga Palestina di al-Quds dan Tepi Barat sekecil mungkin.Dimana proses aplikasi perizinan berlangsung selama bertahun-tahun bisa mencapai10 tahun atau lebih dan bisa jadi izin tidak dikeluarkan sama sekali.

Laporan berkala yang dikeluarkan oleh kantor media Hamas di TepiBarat mencatat bahwa pasukan pendudukan penjajah Israel telah melakukan 2050 pelanggaranhak-hak rakyat Palestina dan tanah mereka di Tepi Barat dan al-Quds selamaNovember lalu.

Pasukan pendudukan penjajah Israel meningkatkan pembongkaran rumahwarga di mana jumlah rumah yang dibongkar mencapai 34 rumah selain puluhan rumahyang warganya diberi surat pemberitahuan agar segera membongkar rumah mereka sendiri.Jauh lebih besar dibandingkan bulan sebelumnya sebanyak 16 rumah yangdihancurkan.

Menurut laporan tersebut jumlah properti yang dihancurkan diantaranya adalah toko fasilitas pertanian barak dan lain-lain mencapai 138bangunan. Sementara jumlah properti yang disita mencapai 49 bervariasi antarapenyitaan peralatan kendaraan mesin bahan bangunan dan tenda. Jauh lebihbesar dibandingkan bulan sebelumnya sebanyak 20.

Wilayah al-Quds Hebron dan Ramallah adalah wilayah yang palingterkena pelanggaran Israel masing-masing dengan 348 276 dan 265 pelanggaran.(was/pip)

Tautan Pendek:

Copied