Anggotabiro politik Hamas Musa Abu Marzuq menegaskan Hamas focus pada upayamerealisir agenda internal Palestina yang menjadi prioritas untuk mencapaipersatuan bangsa dan mengakhiri perpecahan serta mencabut blockade Gazakemudian membangun system politik partisipatif dan kesepakatan bukan dominasidan konflik.
Abu Marzuqmengatakan dalam wawancara khusus dengan Pusat Informasi PalestinaSenin (14/12) bahwa Hamas dalam memperingati hari jadi ke 33 akan terusbekerja membangun kekuatan perlawanan Palestina dan meningkatkan kekuatan disegenap sektornya untuk memperkuat perjuangan bangsa Palestina di segenaptempat keberadaannya.
Abu Marzuqmenyebutkan Hamas akan terus berupaya untuk melindungi Al-Quds Al-Aqsha membelatempat suci dan identitas bangsa Palestina di kota Al-Quds dan berjuang seriusuntuk membebaskan para tawanan Palestina di penjara Israel.
Anggotabiro politik Hamas ini menegaskan Hamas berkeja untuk membangkitkan perjuanganTepi Barat melawan permukiman dan konspirasi aneksasi Israel dan normalisasidengan memobilisir kekuatan bangsa untuk pertempuran kemerdekaan dan hakkepulangan pengungsi.
Abu Marzuqmenegaskan Hamas peduli untuk melindungi identitas Arab dan Islam di segenapjiwa umat terutama di kalangan para pemuda mereka untuk bangkit mendukungbangsa Palestina menolak penjajahan dan proyek permukiman zionis di Palestina.
TokohPalestina ini mengatakan Hamas sejak didirikannya telah menghadapi beragamtantangan di segenap tahapannya dan dengan pertolongan Allah mampumelewatinya dengan tekad dan visi yang jelas meski terus diburu dandibungkam.
Abu Marzuqmenjelaskan Hamas saat ini tengah menghadapi sejumlah tantangan utamanyainfiltrasi penjajah terhadap wilayah Palestina yang terus mencaplok wilayahdan proyek penghapusan persoalan Palestina terutama hak wilayah dan kepulanganpengungsi.
Di sampingmenghadapi tantangan kerja Amerika yang bekerjasama dengan Israel sertakekuatan regional untuk memblokade Hamas dan membekukan sumber keuangannyamelakukan kampanye media untuk mendiskreditkan Hamas sebagai tantangan besaryang harus dilewati.
TokohHamas ini menegaskan bahwa penempatan Hamas dalam daftar teroris oleh Uni Eropadan sejumlah Negara menghambat Hamas untuk menggalang dukungan bagi persoalanPalestina di forum internasional. (mq/pip)