Pemerintah kota penjajah Israel di Al-Quds pada Sabtu (12/12/2020)telah memaksa dua bersaudara Muhammad dan Mahmoud al-Khalis untuk menghancurkansendiri rumah mereka di daerah Ain al-Luza di kota Silwan di al-Quds.
Sumber-sumber lokal melaporkan bahwa satu setengah bulan yang lalu petugaspemerintah kota penjajah Israel di al-Quds telah merobohkan dinding sampingrumahnya sehingga lantai dua roboh ke lantai pertama.
Kedua warga al-Quds ini berusaha untuk menghentikan pembongkaran.Namun pengadilan penjajah Israel menolak permintaan mereka dan mempertahankanperintah pembongkaran di lantai dua yang terdiri dari dua flat rumah yangmasing-masing berukuran 90 meter persegi.
Dua bersaudara Muhammad dan Mahmoud dipaksa untuk melakukanpenghancuran sendiri agar lantai pertama tidak rusak dan untuk menghindarikerugian yang lebih besar lagi karena harus membayar denda dalam jumlah yang besarkepada pihak pemerintah kota penjajah israel sebagai biaya penghancuran.
Pembongkaran ini dilakukan dengan dalih tidak adanya izin bangunandari pemerintah kota penjajah Israel. Izin tidak diberikan untuk warga Palestinadengan tujuan untuk mencegah perluasan alami bagi warga Palestina menekan merekadan menyita tanahnya untuk tujuan yahudisasi Kota Suci Al-Quds dan mengontrol penuhtanah tersebut.
Sejak penjajah Israel menduduki kota al-Quds pada tahun 1967 merekatelah menghancurkan lebih dari 1.900 rumah di Al-Quds. Mereka juga telahmenerapkan kebijakan agresi rasis yang sistematis terhadap warga Al-Quds.Dengan tujuan untuk memperketat kendali atas Al-Quds dan melakukan yahudisasidi dalamnya serta memperketat jerat pada penduduk aslinya. Hal ini dilakukan melaluiserangkaian keputusan dan prosedur sewenang-wenang yang berdampak pada semuaaspek kehidupan sehari-hari warga Al-Quds. (was/pip)
