Mon 5-May-2025

Al-Fakhoury: 2020 Adalah Tahun Terburuk dalam Kehidupan Tawanan

Selasa 8-Desember-2020

Direktur Kantor Informasi Tawanan Nahed Al-Fakhoury menegaskan bahwatahun 2020 adalah tahun terburuk yang telah dilalui para tawanan dalam masalah medisdan kesehatan di tengah-tengah penelantasan medis dan pandemi Corona.

Dalam wawancara eksklusif dengan Pusat Informasi Palestinahari Ahad (6/12/2020) Al-Fakhoury menjelaskan bahwa lebih dari 130 tawanan Palestinayang tersebar di sejumlah penjara Zionis terinfeksi virus Corona termasuk yangsedang sakit dan tawanan lanjut usia. Kebanyakan dari mereka berasal daribagian nomor tiga di penjara Gilboa di semua tawanan sudah terinfeksi semuanyayang berjumlah 90 tawanan.

Dia menyatakan bahwa lebih dari 50 tawanan di antara mereka dijatuhihukuman penjara seumur hidup. Selain itu terjadi kecerobohan dan kelalaianmedis yang disengaja dari pihak administrasi penjara Zionis atas hak-hakmereka sehingga membahayakan nyawanya.

Tidak manusiawi!

Eks tawanan Palestina yang sudah dibebaskan dari penjara penjajahIsrael ini mengatakan bahwa lingkungan dan tabiat penjara Israel pada awalnyatidak disiapkan untuk kehidupan manusia dengan tidak adanya Corona.”Bagaimana jadinya dengan munculnya pandemi Corona saat ini?!”

Dia menegaskan bahwa ada kelalaian yang jelas dari pihak administrasipenjara Israel dalam melindungi para tawanan dari pandemi ini. Hal ini yangmenyebabkan mereka tertular virus secara disengaja. Pihak administrasi penjaraIsrael juga tidak menyediakan alat sterilisasi dan persediaan medis. Jika paratawanan membutuhkan masker maka harus membayar untuk membelinya dari kantindengan harga lebih tinggi dari yang seharusnya.

Sanksi kolektif

Direktur Kantor Informasi Tawanan juga menegaskan bahwa pihakadministrasi penjara penjajah Israel mengambil serangkaian tindakan sanksi dan hukumanterhadap para tawanan dengan alasan pandemi Corona yang paling menonjol adalahmencegah kunjungan keluarga ke anak-anak mereka di penjara.

Dia mengatakan “Masalah ini tidak dibenarkan sejak awal. Karenakunjungan keluarga dilakukan melalui pembatas kaca dan telepon seperti yangdiketahui tanpa terjadi pembauran atau kontak antara para tawanan dankeluarganya. Kondisi ini jelas menghalangi penularan virus. Akan tetapi pihakpenjajah Israel mengambil langkah-langkah pembenaran ini untuk memberikanhukuman dan sanksi kolektif terhadap para tawanan tanpa alasan apapun.”

Al-Fakhoury mengingatkan bahwa pihak administrasi penjara penjajahIsrael juga telah mencegah pengacara untuk mengunjungi tawanan dengan alasanpandemi juga. Meskipun kunjungan ini juga dilakukan melalui penghalang kacatanpa terjadi campur baur dan kontak langsung.

Kendali kantin

Dia memperingatkan tentang apa yang paling banyak dikeluhkan para tawananyaitu kontrol dan kendali kantin atas mereka. Penjajah Israel menggunakankantin penjara sebagai alat untuk meningkatkan penderitaan para tawanan. Karenamereka terhalangi dari banyak kebutuhan dengan mencegah barang-barang yang merekabutuhkan masuk ke kantin dan menahan banyak barang kebutuhan primer.

Al-Fakhoury menjelaskan bahwa sebagian besar bahan-bahan kebutuhan tersebutsangat dibutuhkan di tengah-tengah terjadinya pandemi Corona di antaranya adalahalat sterilisasi dan bahan pembersih yang seharusnya dibagikan kepada para tawananuntuk menghindari penularan virus serta menyediakan sarana pencegahan dankeamanan sesuai dengan hukum internasional.

Dia mengingatkan bahwa kebutuhan dan persediaan dasar di kantindijual dengan harga berkali lipat dari harga normal bagi para tawanan dipenjara belum lagi larangan pengiriman uang pribadi mereka lewat kantin.

Penelantaran medis

Al-Fakhoury menegaskan bahwa kelalaian dan penelantaran medisterhadap para tawanan telah melipatgandakan penderitaan para tawanan yang sakit.Banyak tawanan yang telah gugur selama tahun 2020 karena kelalaian danpenelantara medis ini. Ditambah dengan penderitaan mereka di tengah pancaroba musim.Di musim panas mereka tidak disediakan kipas angin dan perbekalan untukmencegah suhu yang sangat panas. Di musim dingin mereka dilarang untukmendapatkan pakaian dan selimut khusus yang dikirim keluarga atau melalui PalangMerah. Yang akhirnya mendorong mereka untuk membelinya dari kantin dengan hargaberkali lipat.

Data dan angka

Tentang data terbaru jumlah tawanan Palestina di penjara penjajahIsrael menurut Al-Fakhoury jumlah mereka mencapai 4.500 tawanan yang tersebardi 23 penjara dan pusat penahanan serta pusat penahanan dan interogasi. Di antara255 tawanan dari Jalur Gaza 320 dari al-Quds 63 dari wilayah Palestina yangdiduduki penjajah Israel sejak tahun 1948 21 tahanan Arab yang memilikikewarganegaraan Yordania dan sisanya semua berasal dari Tepi Barat.

Ada 39 tawanan wanita Palestina yang saat ini mendekam di penjara penjajahIsrael. sebanyak 23 di antaranya dijatuhi hukuman penjara dengan lama berbeda-bedayang terlama adalah Amal Taqatqa yang telah ditawan sejak tahun 2014 dan dijatuhihukuman tujuh tahun penjara. Beikutnya adalah Shurouq Dwayyat dijatuhi hukuman16 tahun sejak penangkapannya pada tahun 2015.

Pasukan pendudukan penjajah Israel masih menahan 155 anak di bawahusia 18 termasuk 58 yang telah dijatuhi hukuman dan sisanya sedang menunggupersidangan dan satu anak dalam penahanan administratif (tanpa tuduhan danproses hukum).

Pasukan penjajah Israel juga menahan delapan anggota DewanLegislatif Palestina lima di antaranya dikenakan penahanan administratif dandua dikenakan hukuman berat.

Di antara para tawanan menurut Al-Fakhoury ada 700 tawanan yangsakit. Termasuk 21 di antaranya menderita kanker 27 cacat fisik dan psikologisempat orang lumpuh yang bergerak di kursi roda dan 15 tawanan selalu tinggaldi ruang yang disebut “Rumah Sakit Ramla” dan mereka adalah yangmenderita penyakit dan luka paling berbahaya.

Pada tahun 2020 jumlah tawanan dengan vonis tinggi ada 50 orangtermasuk mereka yang telah menjalani hukuman lebih dari 20 tahun. Juga 14 tawananyang berusia di atas tiga puluh tahun. Yang tertua adalah Karim Younis dariwilayah Palestina yang diduduki penjajah Israel tahun 1948.

Jumlah tawanan yang gugur di penjara penjajah Israel sejak tahun1967 mencapai 255 orang. Sebanyak 73 meninggal akibat penyiksaan 70 orang gugurkarena kelalaian dan penelantaran medis 75 orang sengaja dibunuh segerasetelah penangkapan dan tujuh terluka oleh peluru di dalam penjara. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied