Mon 5-May-2025

Kunjungi Turki Ikrima Sabri Tegaskan Menolak Normalisasi

Senin 7-Desember-2020

Khatib Masjid Al-Aqsha Sheikh Ikrimah Sabri menurutkan tentangkunjungannya ke Turki dan pertemuannya dengan Presiden Turki Recep TayyipErdogan. Dia menegaskan penolakannya terhadap kampanye normalisasi denganpenjajah Israel dan kunjungan-kunjungan melalyi gerbang penjajah Israel. MantanMufti al-Quds dan Masjid-masjid Palestina ini menegaskan pentingnya peran Turkidi kota al-Quds.

Dalam wawancara eksklusif dengan “Arabi 21” Sabri menegaskanperlunya mempublikasikan narasi Islam tentang al-Quds. Karena itulah diamelakukan kunjungan ke Turki atas undangan Yayasan Minbar al-Aqsha untukbertemu dengan para ulama dan mufti Turki serta untuk mendesak mereka menyampaikannarasi yang benar yang didasarkan pada Al-Quran Sunnah dan sejarah yang dimulaidari masa shahabat Umar bin Khathab hingga Shalahuddin Sultan Suleiman Agungdan Sultan Abdul Hamid II yang mana mereka memiliki sikap peradaban yang adil diPalestina dan negara-negara Arab.

Upacara resmi

Sabri menceritakan bahwa kunjungannya ke Turki kali ini disambutdengan upacara resmi. Sabri menyatakan bahwa penyambutan ini bukanlah untukdirinya secara pribadi melainkan untuk Al-Aqsha dan Al-Quds. Dia menegaskan bahwasiapa pun yang mencintai al-Quds pasti mencintai rakyatnya. Dan Turki adalah baikrakyat maupun presidennya mencintai al-Quds dengan cinta yang tulus.

Sabri juga berbicara tentang kunjungannya ke Masjid Hagia Sophia. Secarakhusus dia diminta menjadi imam shalat Jumat yang juga dihadiri oleh PresidenErdogan.

Mengomentari status Hagia Sophia dia mengatakan “Dari segihukum setiap tempat yang menjadi masjid maka sifat masjidnya masih tetapmelekat meskipun sudah dihancurkan. Dan ketika saya shalat di sana sayamerasakan kebanggaan agama ini dan penerimaan masyarakat atas keputusan yangtepat. Bagaimana tidak orang-orang di dalamnya baik dan menyambut segalasesuatu yang benar.”

Dialog dengan presiden

Terkait pertemuannya dengan Presiden Erdogan Sabri mengatakanbahwa dirinya memberikan ucapan selamat dan berkah serta berterima kasih atas perhatiannyapada kota al-Quds.

Mengenai apa yang terjadi di antara mereka Sabri mengatakan bahwapresiden Turki meyakinkannya bahwa kota al-Quds adalah amanah dan bahwa negaraTurki adalah penjaga segala sesuatu yang berkaitan dengan Al-Aqsa dan al-Quds.

Dia menyatakan bahwa Erdogan telah membuat indikasi yang jelastentang perlunya kesatuan sikap dunia Islam serta membangun persatuan yangsejajar dengan Uni Eropa. Dia mengungkapkan rasa sakitnya melihat gelombangnormalisasi dengan penjajah Israel dan terjadinya perselisihan di antara kaum Muslimin.

Mengenai shalatnya presiden Turki yang menjadi makmum dibelangkangnya pada Jumat Sabri mengatakan bahwa ini menunjukkan sejauh mana perhatianTurki pada isu-isu Islam merujuk pada peran Turki dalam membela Azerbaijandan menegaskan bahwa itu adalah orang yang pertama bahwa Turki menaruh perhatianpada al-Quds.

Tentang peran Turki di kota al-Quds khatib Masjid Al-Aqsha inimenyatakan bahwa Turki memiliki peran penting di sana melalui organisasi amallembaga pendidikan dan renovasi rumah-rumah kuno dan bersejarah.

Mengenai kunjungan-kunjungan normalisasi ke al-Quds Sabrimengatakan bahwa ada sikap dan pendapat dari Lembaga Tinggi Islam sejak tahun1967 bahwa setiap delegasi yang datang berkunjung ke al-Quds harus melaluipintu gerbang yang sah yaitu lembaga wakaf dan bukan melalui pintu penjajahIsrael. (was/pip)

Bukan untuk meneguhkan legitimasi Israel

Dia mengingatkan bahwa setiap kunjungan ke al-al-Aqsha yang dilakukanmelalui pintu penjajah Israel adalah bentuk pengakuan legalitas penjajah Israelsekaligus pengakuan kedaulatannya atas Al-Aqsha. Dia menegaskan bahwa setiapMuslim memiliki hak untuk shalat di Al-Aqsha tetapi tanpa meneguhkan legitimasipenjajah Israel.

Dia menyatakan bahwa kunjungan mantan Presiden Prancis JacquesChirac Presiden Prancis saat ini Emmanuel Macron dan Paus Vatikan adalahmelalui wakaf Islam karena itu merupakan pintu yang sah dan legal.

Dan jika kunjungan normalisasi dipaksakan kepada orang-orangPalestina oleh kekuatan penjajah Israel Sabri mengatakan bahwa ini akanmenciptakan ketegangan di kawasan yang menjadi tanggung jawab penjajah Israel. &ldquoKamihanya menyampaikan suara kita untuk umat Islam di semua negara dari UEA hinggaMesir hingga Indonesia&rdquo tegasnya.

Sabri mengingatkan bahwa mencinta al-Quds saja tidak cukup. Tapi harusditeguhkan narasi Islam. Dia menegaskan bahwa setiap orang yang mengunjungi al-Qudsmelalui pintu penjajah Israel mereka tidak mengetahui narasi yang benar. Jika merekamengetahuinya tentu tidak akan melakukan ini.

Mantan Mufti al-Quds dan Wilayah Palestina ini menegaskan adakekurangan dalam mempublikasikan narasi yang benar dan di sisi lain narasiIsrael sedang booming yang mempengaruhi sebagian orang Arab.

Terkait dengan keteguhan dan ketabahan warga al-Quds Sabri menyatakanbahwa orang-orang Palestina yang ada di sana setap setiap dengan janji. Mereka komitmenmempertahankan haknya. Dia menyerukan kepada media untuk menyampaikan narasiyang benar tentang al-Quds dan Al-Aqsha. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied