Jurubicara Hamas Hazim Qasim mengatakan larangan yang diberlakukan penjajahIsrael terhadap keluarga tawanan Ayid Khalil untuk berkunjung pasca operasijantung sebagai tindakan sadis pihak penjara Israel yang tidak memberikan hakminimum tawanan.
Dalamketerangan persnya Senin (30/11) Qasim menyebutkan kondisi kesehatan tawananAyid Khalil terus memburuk akibat ditelantarkan secara sengaja oleh pihakpenjara Israel terutama mereka yang memiliki penyakin berat yang jumlahnyaratusan.
JubirHamas menegaskan penjajah Israel harus bertanggungjawab atas kebijakan merekayang menyalahi semua norma dan hukum. Qasim menyerukan kepada pihakintenasional terkait untuk menekan penjajah Israel supaya menghentikanpelanggarannya terhadap hukum internasional terkait urusan tawanan.
Qasimmenegaskan bahwa persoalan tawanan akan tetap menjadi prioritas Hamas untukmembebaskan mereka dari semua penjara Israel.
TawananAyid Khalil sejak 5 bulan lalu silih berganti dipindahkan ke sel penjara danrumah sakit Israel beliau menderita sakit parah jantung dan tubuhnya dansudah mendekam selama 30 tahun di penjara.
Sejak5 bulan lalu penjajah Israel menelantarkan tawanan Ayid (55) secara medis. Dantidak memberikan pengobatan kepadanya.
Dan baruAhad kemarin dilakukan operasi bedah jantung pasca desakan dari pihak keluargadan lembaga hukum kondisi kesehatannya terus memburuk di tengan penyebaranwabah Covid 19. (mq/pip)
