Thu 8-May-2025

Rencana Berbahaya Akui Kedualatan Israel Atas Al-Aqsha

Kamis 26-November-2020

Lembaga Al-Quds Internasional telah memperingatkantentang rencana yang sangat berbahayayang sedang disiapkan oleh negara-negara Arab untuk mengakui kedaulatan Israel yangsah dan sebagai wakil dari agama-agama atas Masjid Al-Aqsa berdasarkan “PerjanjianAbraham” (antara Tel Aviv Abu Dhabi dan Manama) sebagai bagian dari KesepakatanAbad Ini atau Deal of Century. Diawali dengan memfasilitasi masuknya normalisasiArab ke Al-Aqsa.

Terkait ini Yayasan Al-Quds Internasional dalamkomentarnya hari ini Kamis (26/11) yang menanggapi apa yang diberitakan mediaIbrani tentang pernyataan Perdana Menteri Pendudukan Benjamin Netanyahu yang berbicaratentang perjanjian kuadripartit yang disepakati oleh perwakilan YordaniaOtoritas Palestina Emirat dan Bahrain yang akan memberikan perlindungan bagi parapengunjung berbagai negara Arab ke Masjid Al-Aqsa dengan diizinkanya AbuAl-Aqsa yang diawasi oleh Departemen Wakaf Islam dari Kementerian Wakaf diYordania.

Al-Quds International mengatakan “Kami tidakterburu-buru untuk mempercayai semua yang dipublikasikan di media Israeltetapi perkembangan simultan telah terjadi membuat pengamat dan mereka yangprihatin tentang Al-Aqsa waspada terhadap adanya kemungkinan nyata untukmenyimpulkan perjanjian tersebut.”

Dia mengindikasikan kekhawatiran tentang OtoritasPalestina yang mengumumkan kembalinya hubungan dan koordinasinya dengan Israelkembalinya duta besarnya ke Emirates dan Bahrain selain kebocoran informasitentang kunjungan yang dilakukan Netanyahu ke Arab Saudi beberapa hari yanglalu.

Namun yang mencolok dan yang paling penting menurut”Al-Quds International” adalah komentar Kementerian Luar NegeriYordania tentang berita ini yang menganggamabrakanya sebagai “umum danspekulatif dan tidak menyertakan penolakannya secara eksplisit. Sebaliknya adapenolakan umum untuk mengubah status quo.”

Ia menuding hal itu juga berlaku bagi pernyataan DirekturJenderal Wakaf Al-Quds Azzam Al-Khatib yang menurutnya”mencurigakan”. Tidak menolak perjanjian dan hanya mengatakan bahwadia tidak menerima informasi resmi apapun tentang perjanjian tersebut.”

Dalam hal ini Al-Quds International menegaskan partisipasiYordania dan Otoritas Palestina – jika informasinya benar dalam memfasilitasiserbuan normalisasi Arab dan memberikan perlindungan kepada mereka tidak kalahberbahayanya dengan normalisasi itu sendiri.”

Hal itu menunjukkan bahwa penolakan terhadap serbuan normalisasitidak berasal dari pintu gerbang yang mereka lalui melainkan karena merekamasuk ke Al-Aqsa atas dasar perjanjian “Ibrahim”.

Dia menunjukkan bahwa keseriusan perjanjian (Ibrahim)adalah pengakuannya atas kedaulatan hukum Israel dan perwalian agama atasAl-Aqsa selain mendefinisikan kembali Masjid Al-Aqsa sebagai Masjid Al-Qibli(dengan kubah timah) saja serta menganggap halamannya terbuka untuk sembahyangYahudi. Para Pengunjung secara maksimal.

Dia menekankan perjanjian yang disebutkan di atas adalah”kemitraan dan keterlibatan dalam menerima semua kondisi ini selain penipuanatas kesadaran orang Al-Quds Palestina dan semua orang Arab dan Muslim.

Dan dia memperingatkan memfasilitasi serangan normalisasike Masjid Al-Aqsa implementasi praktis langsung dari Kesepakatan Abad yangmenetapkan bahwa Yordania diberi peran sebagai promotor wisata untuk MasjidAl-Aqsa di wilayah tersebut. (asy/pip)

Tautan Pendek:

Copied