Musa AbuMarzouq seorang anggota biro politik Hamas mengatakan Fatah ingin menyeret kitake lingkaran perdamaian politik namun kita katakan tidak untuk itu karenakomunitas nasional menolaknya dan menurut pengalaman penyelesaian semacam iniselalu gagal.
Abu Marzouqmengungkapkan apa yang terjadi dalam dialog Kairo dengan Fatah saat pertemuan denganOrganisasi Internasional yang Mendukung Hak-Hak Rakyat Palestina (Hashd)Selasa malam (24/11) mengatakan Fatah berpegang pada syarat menyelenggarakan pemiluyang berturut-turut dimulai dengan legislatif dan kemudian presiden danmenolak pilihan kelompok nasional untuk menyelenggarakannya secara bersamaan.
Abu Marzouqmenegaskan strategi gerakannya tetap pada persatuan nasional dan menyerahkannyapada rakyat dalam kondisi saat ini. Ia mengatakan &ldquoTidak ada pilihan lainselain persatuan patriotisme koalisi politik dan rekonstruksi PLO danOtoritas Palestina.&rdquo
Diamenyatakan kami menyerahkan sepenuhnya pada rakyat kami dan tidak ada jalanlain. Dan kami tidak bisa mengharapkan niat baik Israel Biden atau masyarakatinternasional lainya.
Diamenunjukkan Tepi Barat yang diduduki membutuhkan perlawanan mandiri sehingga dapatmenghentikan permukiman Zionis dan mencegah normalisasi. Namun koordinasikeamanan menolaknya di sana. Mereka ditekan oleh Israel yang ingin memaksakan aneksasiTepi Barat.
Diamempertanyaan Kami menyetujui perlawanan rakyat secara internal dan eksternaltetapi di mana langkah-langkah sebenarnya untuk itu? Dan di mana kita telahmenyepakati pertemuan sekretaris jenderal dan tiga komite?”
Abu Marzoukberkata “Kami dapat melakukan banyak hal tetapi kami harus memilikikemauan. Ia menekankan keputusan Palestina masih jauh dari rakyat danfaksi-faksi kami.
Mengomentaripemulihan hubungan antara Israel dengan Otoritas Palestina Abu Marzouq menilai”otoritas ingin merehabilitasi dirinya sendiri untuk menyampaikan situasiini kepada komunitas internasional dan untuk pengakuan setelah tidak adanyalegitimasi dan tekanan Amerika terhadapnya.”
Secarainternasional wakil kepala biro politik Hamas mengatakan &ldquosituasi kamisebagai orang Palestina di arena internasional tidak menyenangkan siapa punkarena kami telah membuka gerbang pengakuan Israel.”
Diamenunjukkan wilayah itu sibuk dengan dirinya sendiri dan tidak ada indikasinyata untuk meringankan krisis apa pun dalam situasi regional.
Dia percayaLiga Arab telah menjadi absen sama sekali dan pelaku utama. Ada upaya kuatuntuk membangun beberapa aliansi yang dipimpin oleh Israel di wilayah tersebut.
Abu Marzouqberkata presiden AS yang baru Joe Biden bukanlah salah satu prioritasnyatentang masalah Palestina melainkan situasi internal Amerika memulihkanaliansinya dan menangani krisis Iran dan Rusia.
Dia melanjutkan “Biden akan melayani agendaIsrael tetapi tidak sesuai dengan perspektif kekacauan yang telah bekerjadengan Trump … dan dia tidak akan menekan negara-negara Arab tentang masalahnormalisasi. (asy/pip)