Sumber media Israelmengungkapkan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sedang berusahauntuk mendorong pekerjaan pembangunan permukiman Yahudi di daerah permukiman”Atarot” di tanah desa Palestina di “Qalandia Al-Balad” dan”Beit Hanina” di utara al-Quds yang diduduki penjajah Israel sebelumberakhirnya masa jabatan Presiden AS Donald Trump saat ini.
TV Israel melaporkanbahwa dalam pembicaraan tertutup Netanyahu menyatakan keinginannya untukmendapatkan persetujuan segera dari Amerika Serikat untuk langkah ini. Dia akanmeminta Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo selama pertemuan di al-Quds Kamis(19/11/2020) ini untuk mendorong ke depan pembangunan ribuan unit permukimanbaru Yahudi di kampung ini.
Saluran resmiIsrael mengutip pejabat pemerintah dan dekat dengan Netanyahu yang mengatakanbahwa pemerintah Israel sedang berusaha untuk memaksakan realita permukimanYahudi di lapangan sebelum presiden AS yang terpilih Biden secara resmimenjabat.
Saluran resmiIsrael itu menyatakan para pejabat di sekitar Netanyahu yakin bahwa “apayang belum diselesaikan (dari pembangunan permukiman) sekarang tidak akanterjadi di bawah pemerintahan (AS) yang baru.” Mereka menguatkan bahwapemerintahan Biden akan menghalangi pelaksanaan proyek permukiman Yahudi diTepi Barat.
Hari ini Kamis (19/11/2020) Netanyahu akan bertemu dengan MenteriLuar Negeri AS Pompeo yang tiba di Tel Aviv untuk kunjungan tiga hari.Keduanya diharapkan membuat pernyataan pers setelah pertemuan.
Perlu dicatat bahwa pemerintah kota Israel di al-Quds pada bulanFebruari 2020 lalu telah mengusulkan rencana untuk membangun 9.000 unitpermukiman baru di sekitar bekas bandara (Bandara Qalandia) di daerah”Atarot” di mana pemerintah penjajah Israel mengalokasikan jutaandolar untuk tujuan ini.
“Atarot” yang terletak di utara al-Quds di jalanRamallah-al-Quds di mana otoritas pendudukan mendirikan kawasan industripermukiman di tempat itu yang bertujuan untuk memisahkan al-Quds dari wilayah utaradan tengah Tepi Barat dan untuk mengontrol satu-satunya jalan vital antara al-Qudsdan wilayah untara Palestina yang diduduki penjajah Israel sejak tahun 1948.
Beberapa hari yang lalu pemerintah penjajah Israel menyetujuipembangunan 1257 unit permukiman di kompleks permukiman “GivatHamatos” di tenggara al-Quds di daerah antara al-Quds dan Betlehemdengan tujuan memisahkan wilayah selatan Tepi Barat dari utara dan al-Quds.(was/pip)