TawananMaher al-Akhrasy (49) melanjutkan aksi mogok makan terbuka sejak 97 hari lalumenolak vonis penahanan administrative yang dialaminya di tengah memburuknyakondisi kesehatannya.
Sejumlahdokter memprediksi kondisi kesehatan al-Akhrasy makin memburuk kehilangan dayapenglihatan tidak mampu berdiri dan mengalami sakit di sekujur tubuhnya.
Kepalalembaga urusan tawanan Qadri Abu Bakar mengingatkan kemungkinan gugurnyaal-Akhrasya kapan saja.
Tawananal-Akhrasy berstatus menikah dan memiliki 6 anak pertama kali ditangkappenjajah Israel tahun 1989 selama 7 bulan. Kedua tahun 2004 selama 2 tahunkemudian ditangkap kembali tahun 2009 dan ditahan sebagai tawanan administrativeselama 16 bulan kemudian ditangkap kembali pada tahun 2018 dan berlanjutdalam tahanan selama 11 bulan.
PenjajahIsrael menghapus keputusan pembekuan penahanan administrative yangditerbitkannya pada 23 September lalu terhadap al-Akhrasy dan saat ini masihterbaring di RS Cavlan Israel.
Hampir sekitar 5000 tawanan Palestina mendekam di penjara Israel termasuk ratusan wanita dan puluhan anak-anak. (mq/pip)
