Tue 6-May-2025

Perdana Menteri Palestina Minta UE Gantikan Posisi AS

Sabtu 31-Oktober-2020

Perdana Menteri Palestina Muhammad Shtayyeh meminta UniEropa agar mengisi kekosongan yangditinggalkan Amerika Serikat dalam proses politik kawasan Jum&rsquoat (30/10).

Pernyataan ini diungkapkan perdana menteri Palestina dalampertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Italia Luigi Di Maio di Ramallah sebagaimanadilansir kantor Shtayyeh.

Shtayyeh berkata “Ini adalah waktu yang tepat bagiUni Eropa dan negaranya untuk bekerja mengisi kekosongan yang ditinggalkan olehpemerintah Amerika dalam proses politik dengan semu dengan Israel.”

Dia meminta orang Eropa untuk mengisi kekosongan itu.Dengan mengakui Palestina dan meluncurkan konferensi internasional untukmenyelesaikan masalah Palestina berdasarkan hukum internasional dan resolusiPBB.

Sejak April 2014 negosiasi perdamaian antara Palestinadan Israel telah berhenti karena penolakan Tel Aviv untuk menghentikanaktivitas pemukiman dan menerima perbatasan sebelum tahun 1967 sebagai dasaruntuk solusi dua negara.”

Otoritas Palestina menghentikan kontak politiknya denganpemerintah AS setelah negara tersebut memindahkan kedubesnya dari Tel Aviv ke Al-Qudsjajahan pada Mei 2018 silam sebagai bagian dari rencana Presiden Donald Trump yangdisebut Deal of Century atau “Kesepakatan Abad Ini.”

Shtayyeh meminta Italia untuk mengakui negara Palestinamengingat penghancuran sistematis solusi dua negara sebagai akibat darilangkah-langkah pemukiman Israel dan keputusan pemerintah Amerika yangmelanggar hukum internasional.

Sementara itu Di Maio meyakinkan Shtayyeh tentangkeyakinan negaranya pada solusi dua negara dan upayanya untuk memulihkan prosespolitik untuk mencapai perdamaian di wilayah tersebut serta dengan mendirikannegara Palestina merdeka.

Dalam pernyataan terpisah Menteri Luar Negeri danEkspatriat Riyad al-Maliki meminta Italia mendukung seruan Presiden OtoritasPalestina Mahmoud Abbas untuk menggelar konferensi perdamaian internasional.

Menteri Luar Negeri Italia mengatakan negaranyaberkomitmen untuk tetap menghidupkan kembali proses perdamaian danmengembalikan para pihak ke meja perundingan.”

Pada 25 September Abbas meminta Sekretaris JenderalPerserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres agar menyerukan konferensiperdamaian internasional pada awal 2021 untuk mencapai solusi dua negaramengakhiri penjahan dan mencapai kemerdekaan negara Palestina dengan Al-Quds sebagaiibukotanya. (asy/pip).

Tautan Pendek:

Copied