Tawanan MaherAl-Akhras menolak permintaan lisan dari Kantor Kejaksaan Israel untukmemindahkannya ke Rumah Sakit Al-Maqasid di Al-Quds. Ia mensyaratkan mau dipindahkanasal penahanan administratifnya tidak diperpanjang dia dibebaskan pada akhirNovember.
Bagian OtoritasUrusan Tahanan Palestina mengatakan Otoritas Zionis mencoba menghindari aksimogok makan tahanan bisu dengan permintaan secara lisan Jaksa Penuntut Umumuntuk memindahkannya ke Rumah Sakit Al-Maqasid di Al-Quds dan bahwa penahananadministratifnya tidak akan diperbarui setelah perintah saat ini berakhir danpembebasannya pada 11/26/2020.
Laporan inidiungkapkan dalam sebuah pernyataan hari Senin (19/10) seorang tahanan yang sedangmelakukan aksi mogok makanya itu mengkonfirmasikan kelanjutan aksinya secara terbuka.Ia menyerukan diakhirinya penahanan administratif sewenang-wenang danpembebasannya segera ke rumahnya di Jenin.
Diamenekankan status kesehatan narapidana Maher al-Akhras (49 tahun) dari Jeninyang masih melanjutkan aksi mogok makanterbuka selama 85 hari berturut-turut. Ia mengkhawatirkan bahaya serta memburukdari kondisi hari ke hari.
Pihak berwenang menunjukan tawanan bisu dan menderitakarena kelelahan yang parah. Ia tidak dapat bergerak indrapendengaran dan ucapannya telah terpengaruh dan dia menderita kejang rasa sakityang parah di berbagai bagian tubuhnya penglihatan kabur dan sakit kepalaparah. Ada kekhawatiran bahwasalah satu organ vitalnya akan rusak parah.
Otoritas Zionismenangkap al-Akhras dari Silat al-Dhahr distrik Jenin pada 27/7/2020 lalu memindahkannya ke penjara administratif selama empatbulan. Kemudian diamenyatakan mogok makan sejak hari pertama penangkapannya karena dia menolakuntuk ditangkap.
Setelah dua bulan pemogokan Mahkamah Agung membekukankeputusan penahanan administratif tanpa membebaskannya yang tentu ditolak oleh para tawanan lainya. Mereka terus melakukan aksi mogok dan akan berlanjut sampaikemenangan dan pembebasannya atausyahid.
Patut dicatat aksitawanan Al-Akhrasy (49 tahun) dari Jenin telah memulai aksi mogoknya sejak tanggal penangkapannyapada 27 Juli 2020. Ia menikahdan diklarunia enam anak. Ia seorang mantan tawanan yang menghabiskan bertahun-tahun dipenjara Israel. Zionis telah mengeluarkanperintah penahanan administratif untuknya untuk jangka waktu empat bulan. (asy/pip)