Di jam-jam pagi petani Palestina Yusuf Shaheen ditemani sejumlahpekerja pergi ke lahan pertaniannya di daerah Abasan Baru sebelah timur KhanYunis wilayah selatan Jalur Gaza. Mereka dikejutkan dengan serbuan sejumlah buldoserIsrael ke pagar keamanan di perbatasan timur Jalur Gaza.
Di dekat tanah Shaheen yang dia sewa 6 tahun lalu yang berjarak200 meter dari pagar perbatasan buldoser-buldoser penjajah Israel mulaimenyapu dan meratakan lokasi tersebut hingga mencapai tanahnya yang ditanamiterong.
Hari Selasa (13/09/2020) pagi alat-alat berat pendudukan penjajah Israelmeratakan sebagian tanah warga yang berdekatan dengan pagar keamanan di timur propinsiKhan Yunis di Jalur Gaza selatan.
Shaheen menyatakan bahwa segera setelah dia bersama dengan 20pekerja mulai bekerja untuk mengumpulkan terong-terong di atas tanah seluas 20.000m2 tiba-tiba 3 buldoser militer penjajah Israel datang dari arah kota AbasanBesar dan bergerak menuju tanah tempat mereka bekerja.
Kepada koresponden Pusat Informasi Palestina Shaheen mengatakan”Buldoser-buldoser Israel mulai memperluas serangan mereka dan mulaimelibas tanah Ismail Abu Taima yang ditanami labu dan peterseli yang jaraknyaratusan meter dari tanah saya.”
Dia melanjutkan “Setelah sekitar seperempat jam buldoser-buldosermiliter Israel mencapai pinggiran timur tanah saya dan membuldosernya. Merekamenyapu dan meratakan tanah seluas sekitar 3000 m2 termasuk menyabotasejaringan air.”
Dia menegaskan bahwa aksi pembuldoseran dan perataan tanah ini terusberlanjut di sepanjang jalur perbatasan di daerah tersebut kemudian bergerakke utara menuju kota Al-Qarara.
Shaheen berkata pembuldoseran lahan pertanian ini adalah yangterbaru sejak beberapa tahun. Dia menyatakan bahwa ini bukan yang pertamakalinya pasukan pendudukan penjajah Israel melibas dan meratahan lahanpertanian di sepanjang perbatasan timur Jalur Gaza.
Patut dicatat bahwa tanah yang dia garap telah mengalami lebih dari20 kali aksi pembuldoseran dan setiap kali pula dia garap kembali.
Dia menegaskan pasukan pendudukan penjajah Israel menembakkanpeluru secara acak di daerah tersebut dari waktu ke waktu terutama ketika adapenggembala atau petani yang bekerja di lahannya serta ada pemburu burung. Penembakantersebut dilakukan tanpa alasan. Hal ini membahayakan nyawa warga yang ada dilokasi tersebut.
Shaheen menghidupi 5 anak yang tertua di tahun ketiga sekolah dasar.Dia menuntut agar mereka diberi kompensasi oleh Kementerian Pertanian Palestinadan lembaga-lembaga yang bekerja di bidang pertanian setelah kerugian besaryang terjadi pada tanaman mereka.
Sementara itu petani Yusuf Abu Taima mengatakan buldoser-buldoserpenjajah Israel mulai melibas tanahnya yang ditanami zucchini (timun jepang)dan peterseli tanpa belas kasihan atau kemanusiaan sedikit pun.
Kepada Pusat Informasi Palestina dia menyatakan bahwa diamulai berteriak di hadapan buldoser agar mengurungkan aksinya melibas lahanpertaniannya. Akan tetapi usaha itu tidak berhasil. “Tidak ada kehidupanbagi mereka yang engkau seru” tegasnya.
Dia menyatakan bahwa kerugian besar terjadi pada tanah tempat diabekerja untuk menghidupi keluarganya. Dia mengecam sikap diam komunitasinternasional mengenai kejahatan yang dilakukan penjajah Israel terhadaporang-orang Palestina dan harta benda mereka.
Pada gilirannya Kementerian Pertanian Palestina mengutuk kebijakanpenggusuran lahan pertanian yang dilakukan oleh pasukan pendudukan penjajahIsrael yang diikuti dengan perusakan dan penghancuran yang meluas akibatpenggusuran dan pembuldoseran terhadap area yang luas pada lahan warga.
Direktur Hubungan Masyarakat di Kementerian Pertanian Palestina FayezAl Sheikh mengatakan bahwa penghancuran yang dilakukan penjajah Israelterhadap sektor pertanian ini merupakan tindakan yang dilakukan secara sistematisdan terkaji karena merupakan salah satu pilar ekonomi nasional Palestina dansalah satu fondasi untuk keteguhannya.
Dia menekankan bahwa serangan ini menunjukkan arogansi pendudukanpenjajah Israel melalui pelanggaran terhadap perjanjian gencatan senjata dan kesepahaman-kesepahamandengan Jalur Gaza sehingga mengancam jalur gencaran di masa mendatang.
Fayez mengimbau lembaga-lembaga hak asasi manusia dan lembaga-lembagapendukung untuk berperan dalam menekan pendudukan penjajah Israel agarmenghentikan praktik-praktik kejahatannya terhadap para petani.
Dia juga menyerukan perlunya memberikan dukungan kepada para petanidan memberikan kompensasi atas kerugian mereka. Terutama setelah merekamenderita akibat pandemi Corona dan dampaknya terhadap mereka di sampingpraktik-praktik yang dilakukan penjajah Israel yang berlangsung terhadapmereka.
Di daerah Al-Qarara pasukan pendudukan penjajah Israel melibasdaerah lain milik sejumlah petani. Sementara buldoser-buldoser penjajah Israelterus menyerang ke perbatasan timur propinsi tengah di Jalur Gaza.
Lahan pertanian yang terletak di wilayah timur Jalur Gazaterus-menerus menjadi sasaran pelanggaran melalui serangan buldoser yangmelibas dan meratakan lahan pertanian serta penembakan terhadap para petaniuntuk mencegah mereka mencapai tanahnya.
Penjajah Israel sengaja melibas tanah masyarakat yang berdekatandengan pagar perbatasan untuk mencegah mereka memanfaatkannya dan secaraberkala mendirikan kawat berduri di sebagian besar wilayah timur Jalur Gaza.(was/pip)