Asosiasi Tawanan Palestina melaporkan administrasipenjara Israel terus mengisolasi lima tawanan administratif di penjara NitzanRamle sejak 21 hari yang lalu dalam kondisi yang sangat sulit danmengkhawatirkan setelah mereka dipindahkan dari pusat penahanan”Etzion” dengan dalih melakukan kontak dengan seorang tawanan yangditemukan terinfeksi virus Corona.
Dalam keterangan persnya hari ini Jumat (16/10) Asosiasiini menjelaskan lima tawanan tersebut adalah: Yusef Muhammad Abu Afifa (25tahun) Khader Youssef Madi (25 tahun) dan Abdel Fattah Abu Sel (23 tahun)semuanya berasal dari kamp Al-Aroub. Sementara Muayad. Al-Tit berasal dari kotaBeit Ummar dan Shadi al-Najjar dari Hebron.
Pasukan Zionis menangkap lima tawanan sejak 8 September2020 lalu dipindahkan ke penjara Etzion. Mereka ditahan selama 18 hari dalamkondisi yang sangat mengkhawatirkan tidak memenuhi syarat minimum untukkehidupan manusia hingga mereka dipindahkan ke penjara isolasi “NitzanRamle” dengan dalih melakukan kontak mereka seorang tahanan Terinfeksivirus “Corona”.
Asosiasi tawanan menambahkan kelima tawanan tidak dapatmengganti pakaian mereka selama periode ini. Mereka diisolasi bersamasekelompok narapidana kriminal. Mereka memprotes tindakan penjara Zionis dalam beberapahari yang lalu dimulai dengan tidak berdiri di nomor tersebut danmengembalikan makanan untuk menuntut pemindahan mereka dan mengakhiri isolasimereka.
Dia menekankan administrasi penjara pendudukanmenggunakan epidemi sebagai alat untuk menyalahgunakan hak-hak narapidana danmenggunakan sel isolasi yang tidak memenuhi kondisi kesehatan minimum sebagai”pusat karantina” selain terus secara kolektif menahan tahanan yangbaru ditangkap di pusat penahanan “Etzion” dan “Huwara”yang merupakan dua Pusat penahanan terburuk dari pendudukan karenamenggunakannya sebagai titik penyiksaan dan tekanan pada para tahanan.(asy/pip)
