Tue 6-May-2025

30 Tahun Pembantaian Al-Aqsha Pertama

Rabu 14-Oktober-2020

Tiga puluh tahun telah berlalu sejak “pembantaian Al-Aqshapertama” yang dilakukan pasukan pendudukan penjajah Israel di halamanMasjid Al-Aqsha secara brutal dan berdarah dingin terhadap jamaah Palestinadalam sebuah kejahatan yang melampaui semua garis merah dan dianggap sebagaikejahatan terburuk dalam sejarah hitam Israel.

Pembantaian dimulai pada hari Senin 8 Oktober 1990 menjelang shalatdzuhur ketika para pemukim Yahudi dari kelompok “Temple MountTrustees” berusaha meletakkan batu fondasi untuk “Kuil Ketiga”Yahudi yang mereka klaim di Masjid Al-Aqsha. Ribuan jamaah shalat menghadangmereka. Kemudian tentara pendudukan penjajah Israel turun tangan dan melepaskantembakan secara acak ke arah para jamaah yang sedang beri&rsquotikaf di masjid.

Tentara dan para pemukim Yahudi menghujani jamaah dengan tembakan pelurusecara terus menerus menggunakan senapan mesin. Akibatnya ribuan jamaah darisegala usia terjebak dalam kematian massal. Tembakan berlangsung tanpa hentiselama 35 menit.

Pembantaian ini mengakibatkan 22 jamaah gugur dan lebih dari 200lainnya terluka. Sebanyak 270 orang lainnya ditangkap dan penjajah Israelmenghalangi pergerakan ambulans yang ingin menyelamatkan korban.

Foto-foto para korban yang ditangkap dan ditahan masih ada dipiring Kubah Shakhrah dan daerah Mushalla Marwani masih menjadi saksikeburukan penjajah Israel ketika mereka melemparkan para tahanan ke tanahmemborgol tangan dan memperlakukan mereka dengan hina.

Peristiwa ini dikenal sebagai pembantaian “Al-AqshaPertama” untuk membedakannya dengan pembantaian yang dilakukan pasukanpendudukan di Al-Aqsha pada tahun 1996 yang dikenal sebagai “Pembantaian Al-AqshaKedua”.

Setengah jam sebelum melakukan pembantaian tersebut pasukanpendudukan penjajah Israel mendirikan pos pemeriksaan militer di semua jalanmenuju Masjid Al-Aqsha untuk mencegah jamaah mencapai tempat tersebut. Akan tetapiribuan jamaah telah berkumpul di dalam masjid sebelum itu sebagai tanggapanatas seruan dari imam masjid dan gerakan Islam untuk melindungi masjid untukmencegah kelompok “Temple Mount Trustees” menyerbu masjid.

Tentara penjajah Israel tetap berada di halaman masjid. Mereka mencegahevakuasi korban yang gugur dan meninggal kecuali setelah enam jam sejak awalpembantaian.

Beberapa hari sebelum pembantaian kelompok “Temple MountTrustees” mendistribusikan pernyataan pada momentum perayaan hari raya “Singgasana”.Yang isinya menyatakan bahwa mereka bermaksud untuk mengorganisir pawai menuju “GunungKuil” nama yang mereka berikan untuk Masjid Al-Aqsha.

Pernyataan tersebut menyatakan &ldquoOrganisasi akan meletakkan batufondasi untuk Kuil Ketiga.&rdquo Pada saat itu Gershon Salmon menyebut eksistensi Islamdi Masjid Al-Aqsha sebagai &ldquopendudukan Arab-Islam di area Kuil&rdquo. Ide KuilKetiga berasal dari keyakinan mitologis Yahudi bahwa Kuil tersebut terletak dibawah Masjid Al-Aqsha dan kuiltersebut telah dihancurkan dua kali sepanjangsejarah. Jadi mereka mengatakan bahwa kuil ini adalah yang ketiga.

Pembantaian keji itu mendapat kecaman luas. Para pengamatmenyatakan bahwa pasukan Israel telah melanggar tabu dan pembantaian yangmereka lakukan telah melampaui semua garis merah.

Penjajah Israel tidak puas dengan pendudukan yang dilakukan diMasjid Al-Aqsha pada tahun 1967 tidak puas dengan membakar sebagian besar mushallaAl-Qibli &ndash mushalla utama di Masjid Al-Aqsha &ndash pada tahun 1969 tidak juga denganserangan terhadap para jamaah shalat yang dilakukan para ekstremis Yahudi padatahun 1982 serta tidak puas dengan penggalian dan terowongan yang merusak fondasimasjid mereka berusaha menembusnya berulang kali pada tahun 1986/1987.

Meskipun 30 tahun telah berlalu sejak pembantaian tersebut penjajahIsrael terus melakukan kejahatan dan penyerangan terhadap kota al-Quds danMasjid Al-Aqsha dalam berbagai bentuk dan metode melalui serbuan harianpenangkapan deportasi dan memburu para penjaga masjid dan para pengunjungnya dengantujuan untuk mengosongkan masjid dari umat Islam selain melancarkan proyekpenggalian dan yahudisasi terhadapnya.

Organisasi-organisasi dan kelompok-kelompok ekstremis Yahudi yangdidukung oleh lembaga-lembaga dan institusi-institusi resmi Israel mulaimempersiapkan peralatan membuat desain menyusun rencana dan mengumumkan denganjelas bahwa mereka telah mulai mempersiapkan persiapan untuk membangun “kuil”yang mereka klaim dengan mengorbankan Masjid Al-Aqsha hal yang telah diperingatkanoleh otoritas agama dan nasional serta para aktivis al-Quds. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied