Ketua Biro Politik Hamas Ismail Haniyahmenyatakan sejarah tidak akan mengampuni negara-negara Arab yang mengakui Israeldan melakukan normalisasi dengannya. Bangsa-bangsa tidak akan melupakan ini. Hamassendiri menanti reaksi Israel terkait pertukaran tawanan tegas Haniyah.
Dalam dialognya dengan pimpinan redaksi situs MidleEast Eye David Herst di Istanbul Haniyah menambahkan bahwa kesepakatan apapunyang diteken negara Arab dengan Israel akhirnya akan membahayakan negara tersebut.
Ia menjelaskan tujuan Israel melakukankesepakatan dengan negara manapun adalah menciptakan pijakan militer danekonomi di wilayah dekat dengan Iran. &ldquoKalian akan rugi kami tidak inginmelihat kalian menjadi sarana perlintasan bagi proyek Israel.&rdquo
Di sisi lain Haniyah memaparkan perkembanganpertukaran tawanan dengan Israel. &ldquoMesir saat ini sedang berunding dengan Israelsoal pertukaran tawanan yang sedang diajukan.&rdquo Tutur Haniyah.
Kepala biro ini menjelaskan utusan Mesir menyampaikantuntutan Hamas kepada pihak lain dan Hamas sedang menunggu jawaban.
Haniyah menandaskan Hamas siap menghadapiserangan baru terhadap Gaza. Perang apapun ke depan akan menelan biaya tinggibagi Israel.
Terkait rekonsiliasi internal Palestina Ismailmenegaskan Hamas merasa ada perubahan positif di lapangan di Tepi Barat sebagaihasil pembicaraan rekonsiliasi dengan Fatah.
Ia menambahkan apa yang kita dengar daripimpinan di pertemuan tertutup adalah penegasan pentingnya partisipasi Hamassebab Gerakan ini memiliki hak dalam berpartisipasi dalam pemerintahan harian. Sanad.(at/pip)