Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengatakan sebagianbesar negara Arab telah menolak godaan dan iming-iming untuk melakukan normalisasidengan penjajah Israel. Iming-iming tersebut masih berlanjut sesekali dengandalih untuk menghadapi Iran di kesempatan yang lain untuk investasi dan danadan di kali yang lain untuk menghapus nama-nama dari daftar”terorisme”.
Hal tersebut dia sampaikan dalam sidang kabinet hari Rabu (07/10/2020)di Ramallah. Dia menambahkan bahwa tekanan Amerika-Israel yang bertujuan untukmelayani kampanye pemilu presiden Amerika ini akan menguap. &ldquoSaya katakankepada beberapa saudara Arab: belajarlah dari sejarah&rdquo ungkapnya.
Dia menyatakan bahwa pemerintah penjajah Israel telah mengumumkanniatnya untuk mendirikan 5.400 unit pemukiman untuk menggemukkan kompleks-komplekspermukiman yang ada. Dia menegaskan bahwa setiap unit permukiman adalah proyek”aneksasi” atas tanah Palestina. &ldquoKami meminta dunia untuk menolaknyasebagaimana menolak proyek aneksasi (perampasan dan penjarahan)&rdquo tegasnya.
Dia mengingatkan bahwa penjajah Israel telah mengintensifkanagresinya terhadap Masjid Al-Aqsha dengan serangan berulang sebanyak lebihdari 24 kali yang terakhir pada Rabu ini dan di Masjid Ibrahimi denganmelarang kumandang adzan sebanyak lebih dari 57 kali.
Shtayyeh juga meminta dunia dan lembaga internasional untuk turuntangan guna membebaskan jasad para syuhada Palestina yang masih disimpan dikamar mayat di rumah sakit Israel dan Pemakaman Bernomor. (was/pip)
