Sun 11-May-2025

Amnesti Internasional: Khudari Alami Penganiyaan Fisik di Saudi

Senin 5-Oktober-2020

Amnesty International menyebutkan Dr. Muhammadal-Khudari delegasi Hamas di Arab Saudi bersama putranya Hani Al-Khudari menjadisasaran pelanggaran berat hak asasi manusia. Seperti penghilangan paksapenangkapan sewenang-wenang dan penahanan comfirmasi terlebih dahulu. Keduanyatidak didampingi pengcara sejak penangkapan hingga hari ini.

Amnesti Internasional mengatakan hal ini dalam tweet diakunnya Senin (5/10) bahwa Al-Khudari (81 tahun) dan putranya Hani&nbsp yang bekerja sebagai dosen di Universitas UmmAl-Qura di Makkah tidak memiliki penasehat hukumnya sejak penangkapan mereka.

Pasukan keamanan Saudi menangkap Al-Khoudary pada April2019 bersama dengan puluhan warga lainya dari kalangan Palestina maupun Yordania.

Al-Khudari ditangkap saat kampanye penangkapan besar-besaranyang dilakukan dinas intelijen Saudi terhadap puluhan warga Palestina danYordania. Sumber HAM mengatakan lebih dari 60 warga Palestina dan Yordaniaditangkap secara sewenang-wenang tanpa memiliki hak hukum apa pun.

Setelah berbulan-bulan ia menghilang tiba-tiba muncul dipersidangan yang diadakan untuk semua tahanan sekaligus pada tanggal 8 Maretlalu. Menurut para kerabat tahanan saat itu sebagian besar tahanan adalah anak-anakdengan dakwaan rata-rata berkisar tentang “bergabungnya dengan kelompok terorismemberikan dukungan keuangan untuk itu dan mengumpulkan sumbangan untuknyaserta sejumlah pertanyaan tentang posisi posisi kepemimpinan di kelompoktersebut.

Hari ini Senin (5/10) Pengadilan Kriminal Khusus di ArabSaudi akan mengadakan sidang kedua untuk delegasi Hamas Dr. MohammedAl-Khudary dan putranya Dr. Hani Al-Khodari mantan dosen di salah satuuniversitas Kerajaan.

Akun Twitter Tahanan hati nurani menyebutkan pengadilanKriminal Khusus di Arab Saudi akan menggelar sidang kedua besok Senin (5/10)untuk delegasi Hamas di Saudi Dr. Muhammad Al-Khudari dan putranya Dr. Hanimantan dosen Universitas Umm Al-Qura.

Pada pekan lalu Pengadilan Kriminal Khusus Saudi Riyadhmengadakan sesi persidangan untuk enam tahanan Yordania dan Palestina yangdiklaim mendukung perlawanan Palestina.

Sumber informasi yang dilansir Quds Press menyebutkankeenam tahanan tersebut dengan tegas membantah semua dakwaan terhadap merekayang terkait dengan pembiayaan dan termasuk dalam kelompok yang ditunjuksebagai “teroris” (Hamas).

Menurut sumber ini adalah sesi kedua dari enam tahanansetelah sesi pertama ditunda beberapa hari lalu untuk empat tahanan dalam kasusyang sama. Sesi ketiga diharapkan berlangsung pada tanggal empat November.

Diharapkan sesi ini akan berlanjut untuk setiap 3 atau 4tahanan hingga 13 Oktober. Sementara jumlah total tahanan yang ditangkappemerintahan Saudia mencapai lebih dari lima puluh orang sejak sekitar satusetengah tahun yang lalu.

Kepala Komite Tahanan Yordania di Arab Saudi KhaderAl-Masheikh telah mengkonfirmasikan kepada “Quds Press” dimulainyakembali sesi persidangan tahanan Yordania dan Palestina di penjara Saudi denganjumlah sesi 14 kali dengan ritme 3 hingga 5 tahanan per sesi.

Pengacara Mustafa Nasrallah agen untuk sejumlah tahananPalestina dan Yordania di Arab Saudi telah mengungkapkan dalam pernyataansebelumnya kepada “Quds Press” bahwa Jaksa Penuntut Umum Kerajaanmendakwa para tahanan dengan tuduhan mulai dari “milik entitasteroris” dan “mendukung kegiatannya secara finansial.”

Dia menjelaskan para tahanan adalah tokoh simbolikPalestina dipimpin oleh Muhammad al-Khudari yang telah menjabat sebagaiperwakilan gerakan “Hamas” dalam kapasitas politik ke Arab Saudisejak 1992 sesuai kesepakatan bilateral antara gerakan dan otoritas Kerajaan.

Patut dicatat bahwa gerakan “Hamas” berpidatodi Arab Saudi beberapa kali dan memperkenalkan mediator untuk membebaskantahanan Yordania dan Palestina dan yang ditambahkan Riyadh ke dalam arsipmereka beberapa orang Saudi.

Kepala departemen media gerakan “Hamas” di luarnegeri Rafat pernah mengungkapkan ketakutannya yang besar terhadap kesehatanpara tahanan Palestina di Arab Saudi akibat penyebaran epidemi “Corona“.

Dia menunjukkan bahwa “Hamas” selama beberapabulan sebelumnya telah berkomunikasi dengan badan-badan regional dengan tujuanuntuk memeriksa kondisi para tahanan dalam upaya kemanusiaan untuk memintapembebasan mereka.

Euro-Med Monitor menyatakan bahwa warga Palestina lainyang tinggal di Arab Saudi keluarganya kehilangan kontak dengannya pada Julitahun lalu dan sejak saat itu mereka tidak tahu apa-apa tentang dia meskipunmereka berulang kali meminta pihak berwenang untuk mengungkapkan nasib putranyaatau tempat penahanannya.

Patut dicatat bahwa pada 8 Maret otoritas Saudi mulaimengadili puluhan warga Palestina (beberapa di antaranya adalah pemegang pasporYordania) yang tinggal di dalam wilayahnya dengan dalih mendukung perlawananPalestina.

Menurut pejabat Hamas gerakan tersebut telah beberapakali berpidato di Arab Saudi dan membawa mediator untuk mengamankan pembebasantahanan Yordania dan Palestina kepada siapa Riyadh menambahkan beberapa orangSaudi ke file mereka.

Para tahanan dibagi menjadi empat penjara politik di ArabSaudi yaitu di Al-Hair di Riyadh Dhahban di Jeddah Shaar di Abha danDammam. (asy/pip)

Tautan Pendek:

Copied