Hamasmenyatakan kebijakan Israel melanjutkan proyek permukiman di Tepi Baratmengungkap kedustaan klaim pihak-pihak yang melakukan normalisasi denganpenjajah Israel yang mampu menghentikan aneksasi wilayah Tepi Barat oleh pihakIsrael.
Menurutjuru bicara Hamas Hazim Qasim Rabu (30/9) &ldquoKlaim yang disampaikan para pihakyang melakukan normalisasi semata untuk menyesatkan opini publik di duniaArab agar kejahatan normalisasi terus berlanjut.&rdquo
SebelumnyaMenteri Luar Negeri Emirat Arab Abdullah Ben Zayed mengklaim bahwa Emiratberhasil lewat perjanjian damai bersejarah dengan &ldquoIsrael&rdquo dan upaya Amerikadalam membekukan keputusan aneksasi Israel terhadap wilayah Tepi Barat danmembuka wacana baru untuk merealisir perdamaian menyeluruh di kawasan.
Qasimmenganggap bahwa data yang diungkap kantor PBB urusan kemanusiaan (OTCHA)terkait penggusuran yang dilakukan penjajah Israel terhadap 506 bangunanPalestina di Tepi Barat menegaskan bahwa Israel terus melanjutkan kebijakanpembersihan etnis terhadap bangsa Palestina dan mengabaikan semua aturaninternasional dan HAM.
Kantorurusan kemanusiaan PBB (OTCHA) mengungkap pada Selasa (29/9) kemarin bahwapemerintah Israel telah menggusur lebih dari 506 bangunan Palestina di TepiBarat dan Al-Quds terjajah sejak awal tahun ini dengan dalih bangunan tersebuttidak memiliki ijin membangun dari pihak Israel.
PenjajahIsrael mengklaim bahwa instruksi penggusuran disebabkan tidak adanya ijinmembangun namun prosedur perijinan yang dilakukan warga Palestina hampirmustahil berhasil disebabkan sistem rasial yang diberlakukan pihak Israelyang membiarkan warga Palestina tak memiliki pilihan selain membangun tanpa ijin.(mq/pip)