Anggota Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Hamas Mussa Abu MarzuqRabu malam (30/09/2020) membenarkan bahwa masalah Palestina sedang menghadapitantangan besar yang memberi dorongan besar bagi persatuan dan kemitraannasional.
Abu Marzuq mengatakan dialog Turki akan berkontribusi untukmencapai kesepahaman yang lebih besar terhadap rekonsiliasi Palestina.
Dia menekankan bahwa kita tidak mungkin menawarkan rekonsiliasi sementarakondisi menunggu-nunggu dengan kekhawairan serta endapan masa lalu tetap ada. Karenaitu harus ada langkah-langkah untuk membangun kepercayaan antara kedua pihak. Ituyang harus terjadi.
Dia mengisyaratkan pada ulasan besar tentang banyak masalah yangberkaitan dengan membangun kepercayaan ini. Seperti pengembalian tunjangan bagipara tawanan para syuhada mereka yang terluka serta mereka yangdikejar-kejar akibat perpecahan.
Abu Marzuq menekankan perlunya membangun strategi bertajukrekonsiliasi dan kemitraan Palestina inilah sejumlah masalah yang ingin dimasukioleh gerakan Hamas.
Dia menegaskan patriotisme dan tanggung jawab yang berada dipundak kedua belah pihak merupakan penjamin utama menuju kemajuan berkasrekonsiliasi.
Dia menegaskan bahwa masalah perlawanan rakyat dengan kepemimpinan sentralterutama di Tepi Barat dan al-Quds harus didasarkan pada logika persatuanpenuh.
Abu Marzuq menekankan perlunya mengadakan pemilu untuk DewanNasional Dewan Legislatif Komite Eksekutif PLO dan pemilu presiden. Dia menegaskan bahwapemilihan Dewan Nasional dan Legislatif harus disinkronkan.
Dia memperingatkan bahwa Hamas telah menyerukan pemilu sejak beberapadekade sebagai alat untuk menyaring kepemimpinan rakyat Palestina dan ituadalah cara terbaik untuk membuat puas rakyat Palestina.
Abu Marzuq menyerukan untuk mengaktifkan perlawanan guna menghentikanserangan penjajah Israel ke wilayah tersebut dan untuk menghentikan normalisasidengan musuh. Dia menambahkan kita menginginkan sikap Arab yang lebih dekatdengan sikap Palestina dan setiap langkah untuk mendekan kepada Zionis adalahpengkhianatan.
Dia menyatakan bahwa jantung konflik sekarang ini adalah TepiBarat dan Hamas telah menolak semua proyek yang ingin menjauhkan Gaza dariTepi Barat. Dia menjelaskan bahwa Hamas sangat bersikeras melawan pendudukan penjajahIsrael dan permukiman (Israel) serta gigih untuk meneguhkan rakyat Palestina bertahan di tanah mereka. (was/pip)