Hari Rabu (30/09/2020) otoritas pendudukan penjajah Israel menyampaikansurat pemberitahuan yang isinya perintah pembongkaran dua rumah apartemen milikkeluarga Abu Mayala di kampung Ras al-Amud di Silwan selatan Masjid Al-Aqshadi kota suci al-Quds.
Keluarga tersebut melaporkan bahwa pemerintah kota pendudukan penjajahIsrael di al-Quds telah menyerahkan dua surat kepada dua bersaudara Amer danAmmar Abu Mayala untuk menghancurkan dua rumah apartemen mereka yangmasing-masing terletak di atas lahan seluas 60 meter dengan alasan tidakmemiliki izin.
Beberapa warga al-Quds terpaksa menghancurkan rumah mereka sendiriapabila perintah pembongkaran Israel sudah dikeluarkan untuk mereka. Agarmereka tidak dikenakan biaya besar ketika pembongkaran dilakukan oleh pihakpasukan penjajah Israel.
Sejak pendudukan kota al-Quds pada tahun 1967 pendudukan penjajahIsrael telah menghancurkan lebih dari 1.900 rumah Palestina di al-Quds. Mereka jugatelah menerapkan kebijakan rasis secara sistematis terhadap warga al-Quds. Tujuannyaadalah untuk menguasai al-Quds melakukan yahudisasi dan mencekik warganya. Halitu dilakukan melalui serangkaian keputusan dan langkah sewenang-wenang yangmemengaruhi semua aspek kehidupan sehari-hari warga al-Quds.
Di antara langkah-langkah rasis yang dilakukan penjajah Israeladalah menghancurkan rumah-rumah dan fasilitas warga Palestina setelah membuat banyakhambatan dan rintangan yang harus dihadapi warga Palestina untuk bisamendapatkan izin bangunan bagi warga al-Quds.
Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi kehadiranpenduduk Palestina di kota tersebut. Di mana penjajah Israel menerapkan sistem yangmembatasi pemberian izin bangunan bagi warga al-Quds dan harus melalalui birokrasiyang rumit dan ketat butuh wakwa bertahun untuk sampai pada tahab akhir.
Pada saat otoritas pendudukan penjajah Israel menghancurkanrumah-rumah Palestina mereka menyetujui izin pembangunan untuk ribuan unitrumah Yahudi di permukiman-permukiman Israel yang dibangun di atas tanah al-Quds.(was/pip)
