Pemerintah Kuwaitpada Selasa malam (29/9) mengumumkan Emir negeri Kuwait Syekh Sabah Al-AhmadAl-Jaber Al-Sabah meninggal dunia setelah menjalani perawatan di sebuah rumahsakit di Amerika Serikat secara intensif sejak Juli lalu.
Dalam sebuahpernyataan persnya kepada bangsa Kuwait dan negara-negara Arab serta Islamlainya dan dunia pemerintah Kuwait menyampaikan berita duka ini bahwa Amir KuwaitSheikh Sabah Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah telah meningal.
Televisipemerintah Kuwait menghentikan siaran langsungnya pada hari Selasa dan mulaimenyiarkan ayat-ayat Alquran.
Syekh Sabah Al-AhmadAl-Jaber Al-Sabah mengambil alih kekuasaan di Kuwait pada 29 Januari 2006 dan sekarangberusia 91 tahun. Ia adalah Amir kelima belas di negara itu putra keempat dariSyekh Ahmad Al-Jaber Al-Sabah.
Sebelumnya GerakanPerlawanan Islam Hamas mengungkapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas wafatnyaEmir Kuwait Syekh Sabah Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah pada Selasa (29/9). Ia menyebutkanHamas dan segenap bangsa Palestina berduka atas meninggalnya beliau.
Dalam pernyataan pernya yang dilanir Pusat InformasiPalestina Selasa malam (29/9) Hamas mengatakan &ldquoKami sebagai saudara dekat NegaraKuwait berikut bangsa dan rakyatnya merasakan kesedihan yang mendalam dan merrasakehilangan yang sangat atas wafatnya Emir Kuwait pahlawan kemanusiaan yangpunya sikap berani dan bijaksana dermawan dan pengawal kebaikan pengorbanandan kelembutannya. Mari kita memperingati kebaikan dan cinta serta penghargaannyayang sebesar-besarnya atas bakti dan perjuanganya bagi bangsa Arab dan Islam. Jejaknyajelas dalam mendukung persatuan keamanan dan stabilitas kawasan.
Hamas melanjutkan Amir Kuwait ini senantiasa berada di garisdepan dalam masalah Palestina. Di dadanya adalah Al-Quds dan Masjid Al-Aqsayang diberkahi. Sikapnya yang senantiasa mendukungan hak-hak bangsa Palestinaketabahan dan perjuangan rakyat Palestina yang menjadikan negara Kuwait berada digaris dalam mendukung perjuangan rakyat kami hak-hak Palestina dan tempatsucinya. (asy/pip)
