Klub Tawanan Palestina atau Palestinian Prisoners Club (PPC)melaporkan bahwa para tawanan Palestina di lima penjara Israel (AshkelonGilboa Raymond Nafha dan Majdou) memutuskan untuk mengembalikan makananmereka dan menutup bagian penjara tersebut pada hari Jumat dan Sabtu. Sebagai bentukaksi protes mereka terhadap keputusan penjajah Israel untuk menutup rekening “kantin”pribadi untuk pembelian kebutuhan para tawanan serta keputusan pengembalian transferkhusus terkait dengannya.
PPC memperingatkan dampak dari keputusan penjajah Israel yangberbahaya tersebut yang memengaruhi kebutuhan dasar para tawanan. Karena para tawananbergantung lebih dari 60% pada “kantin” untuk memenuhi makananyang baik dan kebutuhan dasar lainnya. Keputusan ini akan memperburuk kondisikehidupan yang sulit yang sudah mereka hadapi di dalam penjara.
PPC meminta lembaga-lembaga nasional swasta hak asasi manusia daninternasional untuk menunaikan tanggung jawab mereka guna menghentikan langkah-langkahberbahaya yang dilakukan penjajah Israel tersebut.
Langkah para tawanan ini menyusul keputusan otoritas penjajahIsrael yang menolak untuk menerima transfer uang untuk kebutuhan “kantin”bagi para tawanan.
Berdasarkan laporan sejak awal tahun lalu pihak penjajah Israel danpasukannya telah meningkatkan serangan ke penjara-penjara dan terjadi tindakanrepresif paling parah sejak beberapa tahun dan berlanjut selama tahun 2020saat ini.
Otoritas penjajah Israel saat ini menahan lebih dari 5 ribu wargaPalestina termasuk wanita dan anak-anak dan menempatkan mereka dalam penjara dandalam kondisi kehidupan yang tidak memiliki standar kebersihan dan kondisisanitasi terendah selain kepadatan yang berlebihan di dalam pusat-pusatpenahanan. (was/pip)