Otoritas pemerintah Israel memberi tahu akan melakukan penyitaanterhadap sebidang tanah di Khirbet “Ain Ghazal” di Al Farisiyah diLembah Yordania utara pada Kamis (24/9).
Sementara itu aktivis hak asasi manusia Aref Daraghmehmenyatakan Zionis mengancam akan merampas tanah di wilayah Khirbet Ain Ghazalseluas (1600) meter persegi.
Daraghmeh mengindikasikan penyitaan tanah tersebut dilakukandengan tujuan untuk memperluas wilayah artesis sumur resapan yang mapan diwilayah tersebut sebagai lahan pangan bagi para permukiman dan kamp Israel.
Ia mengisyaratkan penyitaan itu terdaftar di Tapu Palestinadan itu milik warga Palestina.
Khirbet Ghazal adalah sebidang tanah milik Khirbetal-Farisiyah yang berjarak sekitar 20 kilometer dari Provinsi Tubas di sebelah timur.Tanah tersebut dikelilingi pemukiman Zionis “Roten” dan dari arah tenggaraoleh pemukiman “Maskyot” sementara dari sisi utara pemukiman”Mikhoula” dan dari timurnya pemukiman Silih Israel.
Ada banyak penderitaan yang dialami rakyat Palestina dalamkonteks kebijakan Zionis dan dukungannya terhadap para pemukim Israel dimanawilayah Ain Ghazal yang luasnya sekitar 200 dunam tetapi dengan dukungan Zionispemukim ekstremis “Didi” menyita setengahnya dari tanah tersebut atausekitar 100 dunam.
Sementara itu latihan militer merupakan bagian darikebijakan Zionis untuk mengepung masyarakat Khirbet yang menjadikan nyawa wargaPalestina dalam bahaya terus-menerus. Karena latihan militer tersebut dilakukandi dekat rumah dan tenda warga sekitar sehingga menimbulkan teror dan ketakutan.Mereka membakar dan menghancurkan tanaman pertanian serta menimbulkan kerugianbesar bagi para petani.Penjajag Israel telah mengubah lebih dari 400.000 dunamLembah Jordan menjadi zona militer tertutup. Mereka melarang warga Palestinauntuk melakukan kegiatan pertanian atau pembangunan atas lainya. Merekamendirikan 97 pos militer di sana.
Zionis telah menanam ratusan dunum wilayah pertanian diLembah Yordan dengan ranjau darat sehingga kawasan ini bersebelahan denganbeberapa pemukiman masyarakat Badui seperti Khirbet Yarza dan kawasan Wadial-Malih karena terletak di antara rumah padang rumput dan dekat sumber air.
Laju pembongkaran rumah semakin cepat di provinsi TepiBarat dan Al-Quds dengan tujuan mencegah perluasan pembangunan di desa-desa dankota-kota untuk mengontrol tanah bagi pembangunan permukiman.Laporan berkala yang dikeluarkan Hamas menyebutkan padaAgustus 2020 terjadi eskalasi pembongkaran rumah. Jumlah rumah yang dibongkarmencapai 44 unit yang merupakan jumlah tertinggi sejak awal tahun selainpuluhan rumah yang warganya telah diberitahukan akan dilakukan pembongkaran.
Selain itu jumlah properti yang dihancurkan termasuktoko tempat pertanian barak dan fasilitas lainnya mencapai 52 unit bangunan. PemerintahZionis juga menyita 8 bangunan yang bervariasi antara peralatan dan kendaraan.Sementara jumlah penggerebekan terhadap rumah-rumah Palestina mencapai 127 kalipenggerebekan. (asy/pip)