Gerakan Perlawanan Islam Hamas pada hari Sabtu (19/09/2020) menilaibahwa keluarnya demonstrasi yang menolak normalisasi dengan pendudukan penjajahZionis di negara-negara Arab “karena mereka tahu bahaya normalisasidengan pendudukan penjajah Israel.”
Gerakan Hamas menyerukan kepada pemerintah negara-negara Arab untukmendengarkan suara rakyat yang menolak normalisasi dengan penjajah Israel.
Dalam pernyataan persnya Jurubicara Gerakan Hamas Hazem Qassemmengatakan “Demonstrasi-demonstrasi yang terjadi di negara-negara Arabmengkonfirmasi penolakan rakyat terhadap semua bentuk normalisasi denganpendudukan penjajah Israel.”
Dia menambahkan “Rakyat ini sadar dengan hati nuraninasional mereka akan bahaya penandatanganan kesepakatan normalisasi denganpendudukan penjajah Israel.”
Dia menyatakan bahwa “rakyat ini dari dulu sekarang dan yangakan datang telah masih dan akan tetap menganggap Palestina sebagai persoalanutama Arab dan bahwa pendudukan penjajah Zionis adalah musuh utamanya.”
Qassem meminta pemerintah negara-negara Arab untuk”mendengarkan suara rakyat yang menolak normalisasi dengan penjajah Israel.”
Dia menyerukan kepada kalangan partai komunitas dan komponensipil di semua negara Arab untuk “angkat suara menolak normalisasihubungan negara-negara mereka dengan pendudukan penjajah Zionis.”
Sejak penandatanganan perjanjian normalisasi dengan pendudukan penjajahIsrael di Gedung Putih Selasa lalu di Bahrain telah terjadi demonstrasi setiappetang. (was/pip)