Sebanyak 500 wartawan Mesir menandatangani pernyataanyang menegaskan kembali komitmen mereka dalam keputusan majlis umum mereka yangmengharamkan normalisasi dan perdamaian dengan Israel baik dalam hal asosiasiprofesi dan personal.
Wartawan yang merupakan anggota komisaris asosiasiwartawan dalam keterangannya kemarin Senin menyatakan kesepakatan perdamaianatau normalisasi Emirat dan Bahrain dengan Israel merupakan tindakan menghapusaksioma dalam benak bangsa Arab selama ini. Bangsa Arab selama ini meyakini Israelsebagai musuh yang mengancam keamanan nasional mereka. Israel juga diyakinimengancam kesepakatan antar Arab terhadap semua resolusi internasional danundang-undang internasional yang memberikan landasan menyelesaiakan konflik Arab&ndash Israel secara adil.
Wartawan Mesir menyatakan bahwa memasukiwilayah yang berada di bawah penjajah Israel atau berkoordinasi dengan merekasebagai hal terlarang dalam kesepakatan asosiasi profesi dan pribadi.
Mereka menyerukan kepada semua asosiasi danpekerja untuk mempertegas kembali keputusan larangan normalisasi dengan Israel untukmenjaga budaya Mesir dan nasionalisme Arabnya serta Nurani kemanusiaannya.
Wartawan Mesir adalah asosiasi profesi pertamayang memutuskan untuk melarang normalisasi dan masuk dalam kancah head to head denganpenyeru normalisasi sejak perjanjian Cam David. Akibatnya banyak tokoh pentingwartawan ini harus membayar mahal.
Negara Bahrain pada Jumat lalu memutuskan untukmembangun hubungan diplomasi penuh dengan Israel yang disponsori Amerika menyusulEmirat yang sudah memutuskan langkah serupa pada 13 Agustus lalu.
Kekuatan politik dan organisasi Palestina danArab menyatakan penolakan terhadap langkah ini dan disebut sebagai menikam umatdari belakang. (at/pip)