Pengacarasyekh Raed Sholah Khalid Zabariqah menegaskan bahwa penjajah Israelmenempatkan syekh Raed Sholah di sel isolasi di penjara Asqalan dan beradadalam situasi yang sulit.
Pengacaramenjelaskan saat mengunjungi beliau yang kedua kalinya Kamis (10/9) bahwasyekh Sholah menghadapi 3 hal yang menyulitkan pertama wabah corona dimanausia beliau di atas 60 tahun dan penjara menjadi lahan yang subur untuk virusini. Kemudian cuaca yang sangat panas yang tengah menerpa seluruh negeri danterakhir berada di sel isolasi yang keras dibandingkan para tawanan lainnya.
Dalampernyataan kepada media tawanan Khalid menyebutkan bahwa penjara Israelsengaja mengisolasi syekh di sel yang berdekatan dengan sel para criminal pelakukejahatan berat.
Pengacaramenegaskan syekh Sholah menghadapi semua ini dengan penuh kesabaran beliaumenyusun agenda kegiatan dengan cermat mulai membaca menulis berpikir untukmenghasilkan karya pemikiran dan sastra dimana beliau mampu menyelesaikanbacaan sejumlah buku dalam tempo yang singkat.
DijelaskanZabariqah meski kebijakan pihak penjara sangat keras namun hal itu takberdampak banyak bagi beliau sebagai tokoh pejuang yang terus menampilkanpesan konsisten terhadap perjuangan Palestina yang mengantarkannya ke penjaraIsrael secara dzalim.
Meskipihak penjara mengisolasi syekh di saat yang sama menolak mengijinkan masuksurat kabar maupun majalah tanpa ada alasan hukum hal ini menunjukan betapapihak Israel sangat ingin melakukan balas dendam kepada syekh Raed.
Disebutkanbahwa syekh Raed Sholah masuk penjara pada 16 Agustus lalu setelah pengadilanIsrael di kota Haifa menyetujui vonis selama 28 bulan bagi beliau dengan masapercobaan 11 bulan sebelum masuk penjara saat ini.
Pihakpenjara Israel memindahkan syekh Raed Sholah dari penjara Jalmah ke sel isolasidi penjara Asqalan. (mq/pip)