Anggota biro politik Gerakan Perlawanan Islam Hamas Mahmoud Al-Zaharmenegaskan Liga Arab telah menyimpang dari peran pokoknya dan apa yangdilakukannya hari ini mengenai masalah Palestina telah mengancam masa depan semuanegara Arab.
Zeharmengatakan hal ini kepada Quds Press Jum&rsquoat (11/9). Ia menegaskan “Semuapertemuan yang terjadi setelah dan sebelum 1948 bertujuan untuk melestarikanbangsa Arab dan untuk itu disebut Liga Arab dan tujuan utamanya adalah masalah Palestina.
Diamenambahkan peran Liga Arab adalah untuk melestarikan Palestina dannegara-negara lain yang dibebaskan dari penjajahan dan lembaga ini terusmelakukan tugasnya untuk menjaga posisi Arab tetap bersatu sehubungan denganmasalah Palestina.
Sebagianbesar keputusan yang diambil di Liga Arab selaras dengan peta jalan Arab. Namunkini para intelektual dan para pemimpinnya berikut para politisinya  telah sampai pada tahap di mana kepentingan kekuasaantelah menjadi pertimbangan di atas segalanya.
Diamenunjukkan Liga Arab dulunya mendapatkan dukungan dari rakyat Arab karena parapenguasanya mewakili rakyatnya serta masalah Palestina adalah masalah pertamadan terakhir bagi mereka.
Namun ketikapara pemimpinnya telah menyimpang dari peran mereka dalam masalah Palestinamereka telah menginstruksikan para menteri luar negeri dan perwakilannya di LigaArab dengan sesuatu yang berbeda.
Zehar menambahkan”Kami berada dalam kenyataan yang berbeda dari peran Liga Arab dalam padaposisi sepenuhnya karena Palestina tidak lagi menjadi masalah utama bagimereka&rdquo.
Dia mengisyaratkanPalestina akan membayar harga dari sikap ini seperti yang terjadi dalamkeputusan terakhir tentang normalisasi dengan Israel negara-negara Arablainnya pun akan menjadi tumbalnya.
Setiapnegara Arab rentan terkait masa depannya baik dari kalangan Arab yangmenyimpang seperti yang terjadi sekarang di Teluk atau dari musuh asingseperti yang terjadi dengan kami di Palestina atau dari Amerika atau negaralainnya ungkap Zehar.
Iamencontohkan saat menghadiri pertemuan Liga Arab tahun 2006 saat menjabatMenteri Luar Negeri Palestina Sekretaris Liga saat itu Amr Moussamenginformasikan tentang perlunya menyatukan posisi Palestina dalam semuamasalah. Posisi Palestina harus murni Karena sikap Arab akan didasarkanpadanya.
Zahharmemperingatkan seluruh bangsa Arab terancam akan kehilangan pengaruhnya. Ia menyerukanLiga Arab untuk mempertimbangkan kembali kebijakannya dalam menjaga negara-negaraini.
Diamenambahkan “Jika kami ingin menggambarkan apa yang terjadi di Liga Arabdalam istilah politik maka itu adalah pengkhianatan terhadap peran Liga Arabsaat ini menurutnya.
Zehar berpandanganOtoritas Palestina harus mencari solusi sepenuhnya untuk membubarkan semua perjanjianyang telah ditandatanganinya dengan Zionis. Sehingga tak menjadi alasan bagi beberapanegara untuk membenarkan normalisasinya degan mengatakan bangsa Palestina pun memilikikesepakatan normaisasi dengan Israel. (asy/pip)