Gerakan Islam mengecam Dewan Kementerian LigaArab dalam sidangnya kemarin Rabu yang menggagalkan proyek Palestina yang isinyamengutuk normalisasi hubungan dengan penjajah Israel.
Dalam keterangan persnya Hamas menyatakanbahwa Liga Arab yang melepaskan diri dari perannya dan kewajibannya terhadap Palestinadan isunya dengan menjustifikasi kesepakatan dengan Israel yang masih terusmenerapkan politik kekerasan dan tindakan represifnya.
Hamas mengingatkan bahwa kota Al-Quds terjajahmengalami operasi yahudisasi Tepi Barat yang dicabik-cabik dengan permukiman JalurGaza yang terus diblokade undang-undang kebangsaan Israel yang ingin membersihkanPalestina di wilayah jajahan tahun 1948. Belum lagi aksi pembunuhanpengusiran menolak hak kembali pengungsi ke kampung halaman mereka. Sementara LigaArab justru membenarkan sikap normalisasi.
Hamas menilai keputusan Liga Arab menolak proyekPalestina karena kelemahannya mengindikasikan ikut berperan dalam mengkristalkanpenjajahan dengan melegitimasi sikap penguasa Uni Emirat Arab yang berdamaidengan Israel. Liga Arab juga dinilai melepaskan diri dari sikapnya di KTTBeirut yang mensyaratkan hak-hak Palestina ditunaikan sebelum normalisasi.
Hamas menjelaskan keputusan Liga Arab menolakproyek ini seperti membuang alasan keberadaan organisasi Arab ini yang dibentukuntuk membela isu Arab dalam menghadapi bahaya luar terutama penjajah Israel.
Hamas tegas dengan sikapnya mengkriminalisasinormalisasi dengan Israel yang dinilai sebagai penghianatan dan ibarat menikambangsa Palestina dari belakangan. Liga Arab dituntut menarik diri segera darisikapnya.
Hamas menyerukan bangsa Arab menolak langkahini dan menekan pemerintah mereka untuk menarik dari keputusan tersebut. Sebabbanyak bahaya mengancam hak-hak Arab dan Palestina di kawasan serta membukasikap rakus Israel semakin melakukan pembunuhan yahudisasi ekspansi danpermukiman.
Sebelumnya Rabu kemarin Sekjen pembantu LigaArab Husam Zaki menegaskan bahwa Menteri-menteri luar negeri Arab menjatuhkanproyek keputusan Palestina yang mengutuk normalisasi dengan Israel.
Dalam keterangan persnya Liga Arab menegaskanseluruh keputusan sebelumnya dalam KTT terakhir KTT Tunis pertemuan 30 ditahun 2019 sidang luar biasa online pada 30 April lalu terkait keputusananeksasi illegal Israel terhadap Tepi Barat pada 13 Agustus 2020. (at/pip)