Pada Sabtu malam (5/9/2020) polisi pendudukan penjajah Israel di posAl-Qishla membebaskan penjaga wanita Masjid Al-Aqsha Heba Sarhan serta 3pegawai masjid Imad Abidin Bilal Awad Allah dan Amran Al-Ashhab dengansyarat mereka dideportasi dari Masjid Al-Aqsha selama sepekan.
Pengacara Khaldun Nejm menyatakan bahwa polisi pendudukan penjajahIsrael membebaskan para pegawai Departemen Wakaf setelah berjam-jam ditahan dandiinterogasi. Polisi penjajah Israel membebaskan mereka dengan syaratdideportasi dan sepekan kemudian wajib datang menghadap untuk menerimakeputusan deportasi selama beberapa bulan.
Direktur Masjid Al-Aqsha Sheikh Omar Al-Kiswani mengutukpenangkapan yang dilakukan oleh polisi Israel terhadap penjara masjid Al-Aqsha dantigas pegawai Departemen Wakaf. Dia juga mengecam serangan sengit yang merekalancarkan terhadap departemen wakaf dan karyawan serta memprovokasi perasaanpara penjaga dan memprovokasi masalah untuk mendeportasi mereka dari masjid.
Al-Kiswani mengatakan “Polisi pendudukan penjajah Israel menargetdepartemen wakaf dan karyawannya untuk mengosongkan Masjid Al-Aqsha darikaryawan dan penjaganya dan untuk mengendalikannya. Namun hal ini tidak akanterjadi.”
Al-Kiswani menekankan bahwa pendeportasian serangan dan kekerasanyang dilakukan oleh polisi penjajah Israel terhadap para pegawai tidak akanmenghalangi mereka untuk menjalankan tugasnya di Masjid Al-Aqsha.
Dia berpendapat bahwa apa yang dilakukan polisi pendudukan penjajahIsrael yang menyerang karyawan Masjid Al-Aqsha untuk memicu masalah danmengganggu pekerjaan mereka merupakan tindakan yang bertujuan untuk memprovokasimereka. (was/pip)
