Kepalabiro politik Hamas Ismail Haniyah mengatakan perlawanan bersenjata masukdaftar prioritas strategis Hamas dan penjajah Israel tak punya masa depan diPalestina.
Dalampertemuan dengan sejumlah tokoh Palestina di Libanon Jumat (4/9) Haniyahmenjelaskan bahwa perlawanan bersenjata merupakan strategi untuk membebaskanseluruh wilayah Palestina dan tidak hanya untuk membela dan mempertahankanGaza.
 Haniyah menegaskan Hamas dan faksi-faksiPalestina sepakat untuk tidak mengotak-atik perlawanan bersenjata.
Kamimenyepakati semua bentuk perlawanan termasuk perlawanan rakyat namun tidakmengorbankan perlawanan bersenjata ujar Haniyah.
Hariini kita bertemu di Libanon dan besok di Palestina tidak ada kekuatan yangmampu mencegah kami untuk kembali ke Palestina. Haniyah menyebutkan bahwaperlawanan Palestina mengalami peningkatan pesat termasuk persenjataan roketyang dimiliki perlawanan.
Duluroket-roket perlawanan hanya mampu menembus jarak 15 km namun sekarang mampumencapai Tel Aviv dan lebih jauh lagi ungkap Haniyah.
 Haniyah berpendapat bahwa langkah perundingansejak OSLO mengalami jalan buntu seperti yang dinyatakan  kepala otoritas Palestina Mahmud Abbas dalampertemuan para sekjen faksi Palestina Kamis lalu dimana Amerika dan Israelmengingkari semua janji mereka.
Haniyahmenegaskan bahwa prioritas Hamas adaah meningkatkan kekuatan dan perlawanandengan segenap bentuknya. Dijelaskannya bahwa diaspora Palestina komitmen untukkembali pulang dan ada saatnya nanti kita berjumpa di Palestina.
PrioritasHamas lainnya adalah tidak mengalah dalam hal konstitusi Palestina terutamahak kepulangan pengungsi ke Palestina dan tidak mengakui eksistensi Israel. (mq/pip)
