Anggota Biro PolitikHamas Husam Badran menegaskan jadwal pertemuan sekjen faksi-faksi Palestina akandigelar Kamis depan melalui video konferensi di Ramallah dan Beirut.
Badran menyebutkandalam wawancranya dengan TV Al-Aqsha kemarin Senin pihaknya melihat selangkahdemi selangkah selangkah mendiskusikan detail antara Hamas dan Fatah selamalima tahun dan sekarang akan digelar pembicaraan antar sekjen.
Badran menjelaskanpertemuan akan digelar melalui video konferensi yang dihadiri presiden MahmoudAbbas dan para sekjen di Tepi Barat dan di Beirut bersama sekjen yang di luar.
Sikap Bersama Palestina
Isu penting yang akandibahas dalam pertemuan itu adalah menetapkan sikap bersama Palestina menolakDeal of Century secara mutlak dan proyek aneksasi Tepi Barat dan normalisasidengan Israel sehingga menjadi sikap resmi otoritas Palestina dan PLO.
Menghadapi tantanganitu diperlukan menertibkan internal Palestina secara hakiki sesuai dengancita-cita rakyat dan isu besarnya. Persatuan ini akan memberikan kekuatanlebih. PLO selama ini diyakini sebagai rumah penghimpun semua warga Palestina.
Setiap faksimenyampaikan visinya dan di akhir semua unsur Palestina akan menyepakatisecara demokratif dalam menentukan struktur PLO kemudian menyampaikan kepadadunia dengan satu suara Palestina bersatu dengan lembaga yang mewakilisemuanya. Bersatu bukan hanya dalam media dan politik agar tidak ada Arab yangmengatakan Palestina tidak memiliki satupun pihak dan lembaga yang mewakilimereka.
Normalisasi LembaranHitam
Anggota biro politikHamas ini menilai langkah Emiat belakangan melakukan normalisasi hubungandengan Israel tidak mengejutkan namun pengumuman terang-terangan itu yang aneh.
Ketika pesawat sipil Israelterbang dari bandara Israel melintasi udara negara-negara Arab hingga tiba diibu kota Arab untuk pertama kalinya secara resmi sementara penjajah Israel terusmenerus melakukan aksi pembunuhan penggusuran dan blockade terhadap Palestinaadalah lembaran hitam dalam sejarah bagi yang menyetujuinya dan mendukungnya.
Siapapun yang mengubahcitra penjajah Israel di depan rakyat Arab dan Islam adalah upaya gagal. Apapundana dan potensi yang dikerahkan media dalam hal ini.
Landasan utama antarabangsa-bangsa dan pimpinan tokoh Arab termasuk Emirat sendiri menolak jalur inidan menyadari bahwa Israel bukan entitas wajar di kawasan. Israel adalah kasusmenyimpang dan tidak memiliki akar di sana. (at/pip)