Dengan wajah pucat gelisah dan tegang seorang pasien bernamaIman menerima kabar tentang pemadaman listrik ke rumah sakit tempat diadirawat untuk cuci darah yang dia derita sejak usia dini.
Pasien Palestina tersebut menghabiskan lebih dari empat jamberturut-turut selama tiga hari berturut-turut di mesin dialisis di KompleksMedis As-Shifa. Dia menghabiskan waktu antara membaca Al-Quran dan menghibur dirimelalui perangkat selulernya. Namun berita tentang pemadaman listrik itumenjungkirbalikkan hidupnya dan membuat dalam keadaan frustrasi dan depresi. Sehinggasering mempengaruhi kondisi kesehatannya.
Wanita muda ini menghadapi sakit yang menyertainya sejanjang hidupnyaini dengan terus membaca pujian dan istighfar Akan tetapi yang palingmembuatnya takut adalah pemadaman total listrik sehingga memutus total aliranlistrik pada perangkat yang dia gunakan untuk mencuci ginjalnya.
“Yang paling membuatku takut adalah pemadaman listrik karenaitu adalah komponen pertama dalam hidupku karena saya harus menjalani cuciginjal&rdquo tambah Iman kepada koresponden Pusat Informasi Palestina.
Dia bertanya “Di mana dunia? Di mana hak asasi manusia? Dimana lembaga internasional untuk melihat kami sebagai pasien dengan mata belaskasihan. Penjajah Israel mempermainkan suasana hati dalam hidup kami listrikair dan segalanya.”
Sebanyak 820 pasien di Jalur Gaza menderita gagal ginjal. Mereka terusmelakukan operasi dialisis di rumah sakit di Jalur Gaza. Kebanyakan dari merekamelakukan cuci ginjal di Kompleks Medis As-Shifa di Gaza. Hal ini yangmemperburuk krisis.
Mayoritas pasien tinggal sampai jam-jam pagi di Rumah Sakit As-Shifakarena jumlah mereka yang terus meningkat dengan tidak adanya mesin dialisis.
Israel menyengaja krisis
Sejak lebih dari dua pekan penjajah Israel mencegah masuknya bahanbakar yang dibutuhkan untuk mengoperasikan satu-satunya pembangkit listrik diJalur Gaza yang menyediakan sekitar 60% listrik yang dibutuhkan untuk sektortersebut yang mempengaruhi kehidupan penduduk di Jalur Gaza secara umum dan parapasien pada khususnya.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza memperingatkan bahwa nyawaratusan pasien terancam karena pemadaman listrik dan pencegahan masuknya bahanbakar melalui perlintasan Karem Shalom.
Krisis listrik di Jalur Gaza merupakan kasus lama dan baru. PenjajahIsrael menanganinya semaunya dengan tujuan untuk menekan warga Palestina diJalur Gaza dan memprovokasi mereka. Hal ini mengakibatkan nyawa orang dalambahaya khususnya para pasienyang menderita sakit kronis.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza AshrafAl-Qudra mengatakan kepada koresponden Pusat Informasi Palestina“Pemadamanlistrik ke rumah sakit di Jalur Gaza akan berdampak serius pada kehidupananak-anak yang lahir prematur di panti asuhan pasien perawatan intensif gagalginjal dan menghentikan operasi serta kelahiran sesar.” (was/pip)