Segenapkeluarga tawanan Yordania di Saudi mendesak organisasi HAM untuk membantumembebaskan keluarga mereka dari penjara Saudi.
Dalampernyataan kepada Quds Press pihak keluarga menyebutakan bahwa keluarga merekaditahan sejak awal tahun 2019 lalu tanpa dakwaan maupun persidangan lebih darisatu tahun kemudian mereka baru diajukan ke pengadilan khusus di Riyad danmenerima sejumlah tuduhan zalim.
PenangkapanTanpa Dakwaan
Paraistri dari tawanan Yordania dan Palestina menyatakan mereka sebelumnya bersamapara suami merupakan keluarga yang tinggal di Saudi sejak lama dan tidak adasatupun dakwaan kepada suami mereka atas pelanggaran maupun tuduhan lainnyasepanjang menetap disana di antara mereka terdapat arsitek dokter dosen danpengusaha.
Pihakkeluarga mencemaskan kondisi mereka yang ditahan di tengah menyebarkan virus coronadi penjara Saudi.
Saatini pihak keluarga tengah menanti pembebasan keluarga agar bisa kembali ke keluargamereka setelah ketidak hadiran mereka sepanjang waktu lalu.
Pihakkeluarga juga menuntut partisipasi bagi persoalan tawanan di Saudi dan memintaintervensi Raja Jordania Abdullah al-Tsani dan para pejabat pemerintah.
Petugasurusan tawanan Yordania di Saudi Khidir al-Masyayikh menegaskan kepada QudsPress bahwa pemerintah Saudi memutuskan untuk membebaskan 51 tawanan Yordaniadi Saudi yang telah divonis pidana namun keputusan ini tidak berlaku bagipara tahanan politik.
Pihakkeluarga menyerukan kepada otoritas Saudi untuk segera membebaskan para tawananYordania tanpa syarat dan tidak menunda-nunda.
Al-Masyayikhmenyebutkan kepada Quds Press kondisi para tawanan Yordania dan Palestina diSaudi sangat sulit keluarga mereka terpencar dan kondisi keuangan yang sulittermasuk kehilangan pekerjaan.
Mayoritaskeluarga tawanan tidak memiliki informasi tentang tawanan di Saudi kunjunganterakhir hanya sebelum Ramadhan lalu dan sejak itu komunikasi terputus dan takada kunjungan akibat wabah corona.
Pada8 Maret lalu otoritas Saudi menyidangkan sekitar 62 warga Palestina sebagiandengan visa Yordania mereka menetap di wilayah Saudi.
Disebutkanbahwa para tawanan sebelumnya adalah orang-orang yang memiliki hubungan daninteraksi dengan otoritas di sana seperti pernah dijelaskan oleh gerakanHamas. (mq/pip)