Perasaan puas nampak di wajah petani Palestina Ali Qallawa ketikamelihat hasil panen thyme-nya tahun ini setelah belakangan ini dia panen thymedalam jumlah yang melimpah dengan harga yang memuaskan. Hal itu membuatnya beksrpikiruntuk menambah luas area yang ingin dia tanami thyme.
Thyme merupakan salah satu tanaman herba yanglazim digunakan sebagai rempah-rempah pada makanan. Thyme merupakansalah satu tanaman herba yang termasuk dalam keluarga mint (Lamiaceae)yang memiliki banyak manfaat dan kegunaan. Tanaman ini menjadi identitaspertanian Palestina.
Selama bertahun-tahun Qallawa menanam tanaman beririgasi lain yangbiasa dia tanam. Dia beralih membudidayakan thyme yang lebih menguntungkan daripadatanaman lain. Di mana pemandangan jalur thyme menjadi akrab di dataran danlahan pertanian di Tepi Barat utara. Di Jenin Tulkarm Qalqilya Tubas danbeberapa wilayah Lembah Yordan.

Kepada koresponden Pusat Informasi Palestina Qallawa menyatakanbahwa thyme bisa panen selama tujuh tahun sejak ditanam dan pada akhir tahunpertama petani dapat memotong dan memanen. Setelah itu produksi mulai lebihmelimpah karena tidak memerlukan penanaman tahunan dan ini sangatmenggembirakan.
Menurut data dari Kementerian Pertanian Palestina jumlah lahan yangditanami thyme di Tepi Barat meningkat dari kurang dari 500.000 m2 dunamsebelum tahun 2010 menjadi sekitar 10.000.000 m2 lebih saat ini.
Naeem Al-Nasr pemilik pabrik thyme &ldquoAl-Nasr&rdquo di kota Ajja selatanJenin berpendapat bahwa menanam thyme lebih layak dibandingkan dengan banyaktanaman lain dan lebih stabil bagi para petani menghadapi fluktuasi harga.
Dia menambahkan bahwa celah pasar masih besar. Pasar ekspor masihmenampung lebih banyak petani untuk memasuki sektor thyme di Palestina danmemproduksinya sesuai dengan spesifikasi ekspor yang disyaratkan yang sedangmereka upayakan.

Dia menilai bahwa prospek ekspor thyme menjanjikan di tingkat Palestinadan menjadi salah satu produk yang dibutuhkan di luar negeri karenapengirimannya mencapai berbagai negara sesuai spesifikasi tertinggi.
Petani thyme Amin Maraaba melihat bahwa thyme terkait erat dengannama Palestina dan negeri Syam. Oleh karena itu harus ada kebijakan pemerintahyang mendukung budidaya dan ekspor produk tersebut. Karena selama ini petanitidak menerima dukungan yang memadai yang dapat membantu mereka untukmenghasilkan produk akhir yang layak untuk diekspor. Dia mengisyaratkan adapabrik dan perusahaan yang bekerja untuk sektor swasta dan tumbuh setiap tahun.
Dia menambahkan budidaya thyme juga sedang berkembang sehingga dimulaibudidaya bibit thyme menggunakan teknologi dengan cara yang menjamin produktivitastertinggi per hektar. Ini merupakan persoalan yang menjanjikan. Namun agartidak membiarkan masalah ini tumbuh lambat thyme harus menjadi salah satuprioritas yang sedang diupayakan pemerintah untuk dikembangkan terutama melaluipenguatan kerja pada rantai nilai yang tidak membuat petani menjual produknyapada tahap pertama panen sehingga semakin banyak petani diintegrasikan ketahap produksi thyme yang lain semakin besar keuntungannya seperti jika diamemiliki pengering misalnya.

Maraaba dan Qallawa sepakat bahwa penyediaan air dengan harga yangwajar tetap menjadi tantangan bagi pengembangan budidaya thyme. Pada musim panaslebih banyak membutuhkan air setiap 1000 m2 membutuhkan antara 200-25 galon. Sedangkandi musim dingin tidak membutuhkan karena bergantung pada air hujan. Oleh karenaitu sumber air menjadi penentu dasar untuk mendapatkan keuntungan. Misalnyaada wilayah yang harga segalon air kurang dari 2 shekel dan di wilayah lainharganya mencapai empat shekel atau lebih.
Keduanya meminta pemerintah untuk membuka tanah subur di Lembah Yordanbagi proyek pemuda untuk menanam thyme untuk melestarikannya pertanian ini disatu sisi dan untuk mempromosikan tanaman yang layak dan mudah diekspor ini disisi lain. (was/pip)