Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Rabu(19/8/2020) mengancam untuk melanjutkan kebijakan pembunuhan di Jalur Gazaterhadap para pemimpin Hamas dan Jihad Islam.
“Mereka telah melihat bahwa kami siap menggunakan semua perangkattermasuk serangan denga target pribadi jika masalahnya berkembang” kataNetanyahu dalam pernyataan tertulis.
Dia menambahkan “Hamas dan Jihad Islam harus memahami bahwaapa yang terjadi pada mereka sebelumnya akan terjadi sekarang danberkali-kali.”
Perdana Menteri Pemerintah Pendudukan Zioni ini menyatakan”Saat ini kami menganggap setiap kebakarang dihukumi seperti tembakan roket.”
Dia menambahkan “Kami telah menghadapi dan menyerangorganisasi Hamas dari hari ke hari sejak 11 malam berturut-turut dan jikaperlu kami akan melakukan lebih dari itu.”
Selama sekitar 10 hari terakhir Jalur Gaza mengalami eskalasi seranganmiliter dari pasukan penjajah Israel.
Dalam beberapa hari terakhir pesawat dan artileri pasukan penjajahIsrael mengebom beberapa pos perlawanan Palestina lahan pertanian warga dansebuah sekolah dasar milik UNRWA. Serangan-serangan ini menyebabkan kerusakanparah pada fasilitas dan menyebabkan penangguhan studi di sana.
Pasukan pendudukan penjajah Israel juga menutup laut bagi para nelayanPalestina di Jalur Gaza dan mencegah mereka bekerja.
Pekan lalu pasukan pendudukan penjajah Israel mencegah masuknyabahan bakar ke Jalur Gaza. Hal ini mengancam terjadi bencana kemanusiaan karenapembangkit listrik di Gaza berhenti bekerja pemadaman listrik akan berdampaknegatif pada sektor medis di Gaza mengancam kehidupan anak-anak yang lahir prematurdi panti asuhan mengancam pasien di perawatan intensif dan gagal ginjal. Pemadamanlistrik juta akan mengakibatkan penghentian operasi dan kelahiran sesar.
Di sisi lain warga Palestina secara aktif meluncurkan balon-balonapi ke daerah permukiman-permukiman Israel di selubung Jalur Gaza. Hal itudilakukan menanggapi kebijakan penjajah Israel yang melakukan pengetatan blokadedi Jalur Gaza dan kegagalannya untuk mematuhi persyaratan perjanjian gencatansenjata yang ditandatangani pada Februari lalu dengan mediator Mesir.(was/pip)