Wed 7-May-2025

Setelah 15 Tahun Mundur dari Gaza Israel Lakukan Pendudukan Terbrutal

Rabu 19-Agustus-2020

Pada pertengahan Agustus 2005 lalu pasukan pendudukan penjajah Israelmundur dan menarik diri dari Jalur Gaza setelah melakukan pendudukan JalurGaza yang berlangsung selama 38 tahun. Meski demikian penjajah Israel masihterus melakukan blokade paling brutal yang dikenal sejarah terhadap Jalur Gaza.Dalam kondisi demikian penjajah Israel terus melakukan serangan darat lautdan udara dari waktu ke waktu ke Jalur Gaza.

Selama hampir 14 tahun blokade Jalur Gaza telah menjadi daerah bencanaterbebani dengan ekonomi yang hancur sangat kekurangan bahan dan barang yang jumlahnyaratusan jenisnya dicegah memasuki Jalur Gaza. Setelah mundur dan menarik diridari Jalur Gaza pasukan penjajah Israel menutup tiga perlintasan penyeberanganutara yang menjadi jalur masuknya barang-barang dan hanya menyisakan satugerbang perlintasan saja yang tidak dapat memenuhi semua kebutuhan pendudukJalur Gaza.

Dalam praktiknya negara pendudukan penjajah Israel masihmengontrol nasib Jalur Gaza melalui pemberlakuan blokade ketat padapenyeberangan dan celah-celahnya di darat dan laut. Para pengamat Palestina menegaskanbahwa penjajah Israel telah beralih dari menduduki Jalur Gaza dari dalam menjadipemberlakuan blokade dari luar terhadap Jalur Gaza dengan cara yang lebih keji danbrutal daripada pendudukan dari dalam.

Sejak melakukan blokade pasukan pendudukan penjajah Israel melancarkantiga perang sengit terhadap Jalur Gaza yang menyebabkan ribuan warga gugur danribuan rumah institusi dan properti Palestina lainnya hancur.

Penarikan formalistik

Anggota Dewan Legislatif Palestina Jamal Al-Khudri menyebut penarikanpasukan pendudukan penjajah Israel dari Jalur Gaza hanya sebagai “formalistik”belaka. Karena faktanya terang Jamal Al-Khudri pendudukan penjajah Israel secaraefektif mengontrol sendi-sendi kehidupan di Jalur Gaza.

Dia menambahkan “Apa yang terjadi adalah pendudukan dalambentuk lain permanen dan terus-menerus yang dibuktikan dengan memburuknyakondisi kehidupan dan ekonomi di Jalur Gaza akibat penutupan penyeberangan danmemperketat kendali atasnya melalui darat laut dan udara.”

Kepada Pusat Informasi Palestina dia menyatakan bahwatingkat kemiskinan pengangguran pengepungan yang berkelanjutan serta serangkaiankrisis berturut-turut yang diderita warga Palestina di Jalur Gaza menggambarkanrealitas yang sesungguhnya tentang penarikan mundur Israel dari Jalur Gaza.

Rencana penarikan mundur penjajah Israel dari Jalur Gaza pada saatitu mewncakup evakuasi 21 permukiman Yahudi yang tersebar secara geografis diseluruh Jalur Gaza. Namun hari demi hari nampak jelas bahwa Jalur Gaza beradadi bawah kendali Israel dengan jelas dan lebih buruk dan brutal darisebelumnya.

Kemenangan bagi perlawanan

Dalam konteks lain analis politik Ibrahim Al-Madhun berpendapat bahwapenarikan mundur penjajah Israel dari Jalur Gaza masih merupakan kemenangannyata bagi perlawanan Palestina. “Meskipun pendudukan Israel berusaha menyembunyikannyadengan memberlakukan blokade ketat di Jalur Gaza” katanya.

Kepada Pusat Informasi Palestina dia mengatakan “Pendudukanpenjajah Israel mundur dari Jalur Gaza di bawah pukulan perlawanan di satusisi dan akibat dari kecemasan demografisnya juga karena jumlah pendudukPalestina sekarang melebihi jumlah orang Israel di Palestina.”

Dia menjelaskan bahwa pendudukan penjajah Israel ingin menghindari lebihdari dua juta warga Palestina di Jalur Gaza tanpa ingin kehilangan banyaktanah selain itu juga karena melarikan diri dari meningkatnya perlawanan yangterus berkembang setelah pembuatan mortir roket Qassam terowongan danoperasi-operasi khusus yang meningkat intensitasnya sesaat sebelum penarikanmundur pasukan penjajah Israel dari Jalur Gaza.

Al-Madhun berpendapat bahwa pendudukan penjajah Israel memanfaatkankelemahan situasi Arab dan Otoritas Palestina dan tidak memanfaatkannya dalamkeadaan penarikan mundur dari Jalur Gaza sehingga memberlakukan blokade ketat diGaza. Untuk itu cara-cara penjajah Israel masih lemah. Karena tidak tidakmampu sendirian melawan revolusi rakyat Palestina dan masih meminta bantuankekuatan-kekuatan internasional dan regional dengan memperketat blokade atasJalur Gaza.

Dia menambahkan “Keyakinan saya adalah bahwa sekiranya negaraArab menghentikan blokade atas Jalur Gaza pastilah semua rencana pendudukan penjajahIsrael terhadap Jalur itu akan gagal.” (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied