Tue 6-May-2025

Ikatan Ulama: Normalisasi Sama Dengan Tunduk Kepada Pihak Zalim

Rabu 19-Agustus-2020

KetuaIkatan Ulama Islam Internasional Ahmad al-Raisuni menyebutkan bahwanormalisasi dengan penjajah Israel merupakan ketundukan kepada pihak pelakukezaliman dan menyerukan kepada segenap bangsa Arab dan dunia Islam untukmelawannya.

Al-Raisunimenambahkan dalam pernyataannya yang dirilis via twiter &ldquoEntitas zionis telahditanam secara paksa dan zalim di negeri kaum muslimin dan di Palestina secarakhusus lebih dari 70 tahun lalu merupakan penderitaan terbesar yang belum adasolusinya sampai hari ini. Sejumlah pihak ada yang bermimpi untuk melupakannyainilah yang disebut musuh zionis sebagai normalisasi dengan sejumlah Negara Arabdan dunia Islam.&rdquo

Normalisasiartinya mendapatkan sambutan kehormatan kerjasama dan aliansi disusul dengankerjasama ekonomi media kebudayaan dan pariwisata dan hidup dengan tenangdan nyaman di tengah orang yang dirampas tanahnya negerinya dan diusirseluruh warganya lanjut al-Raisuni.

Penjajahzionis pada beberapa tahun lalu berupaya menembus sejumlah rezim Arabmeskipun rakyat secara umum menolak normalisasi.

Normalisasimerupakan imbalan bagi penjajah bagi pelaku kejahatan dan pencuri yang telahmembunuh dan melakukan kejahatan hal ini tidak mungkin dilakukan seorangmuslim.

Normalisasitidak mungkin dilakukan oleh mereka yang mengaku muslim kecuali dia sudahkeluar dari agamanya dan berkhianat kepada Allah Rasulullah dan kaum mu&rsquominin.Adapun orang muslim yang komitmen pada agamanya tidak mungkin memberikanimbalan kepada pelaku kejahatan yang membunuh anak-anak dan saudaranyamerampok tanah dan negerinya menggusur rumah dan menguasai ladang pertanianserta mengusir bangsa Palestina.

Olehkarena itu normalisasi tidak akan diterima oleh seorang muslim untuk selamanyabahkan tidak akan diterima oleh mereka yang cinta keadilan dan perdamaianserta kehormatan manusia dan HAM.

Menurutal-Raisuni dakwah saat ini masih menolak upaya penerobosan ini dan inilahgambaran perbatasan dan kepentingan serta barisan kaum muslimin upayapenerobosan yang ingin dilakukan musuh mulai mendapat respond an jawaban darisejumlah rezim penguasan Arab yang sudah tidak memiliki kehormatan dankemuliaan mereka merupakan kelompok kecil umat ini yang telah keluar darijamaah umat.

Al-Raisunimenegaskan penolakan terhadap normalisasi merupakan senjata terkuat yangberada di tangan bangsa Arab dan umat Islam. Penjajah zionis tengah menujukehancuran di tengah penolakan terhadap normalisasi karena keberadaan Israeldi kawasan yang membencinya dan menolak interaksi dengannya dan menolakperampokan yang dilakukannya penolakan ini meluas di sepanjang dunia Islamyang akan membuat Israel hancur sebagai kepastian sejarah dan takdirsejarahnya. Semua entitas asing di dalam sebuah entitas lainnya yang telahditanamnya meski butuh waktu lama maka entitas tersebut akan keluar danterusir dari entitas lainnya. Israel merupakan entitas asing yang ditanamsecara paksa di dunia Arab dan Islam.

Al-Raisunimenyebutkan bukti terbesar akan hancurnya Israel adalah&nbsp semua bangsa masih menolak keberadaannyameski ada beberapa gelintir yang mengakuinya lewat normalisasi maka mereka initidak mewakili bangsa Arab dan dunia Islam.

Bahkanmeski mereka itu penguasa namun mereka terisolasi dari bangsa dan umatnyakarena itu sikap mereka menerima normalisasi tidak akan berdampak pada sikapumat&nbsp yang menolak normalisasi.

Sayamenantang penguasa manapun yang menyerukan untuk menerima normalisasi untukmeminta pendapat kepada rakyat di negaranya apakan mereka menerima ataumenolak?

DitegaskanRaisuni bahwa menolak normalisasi merupakan senjata paling kuat dan senjatayang tidak dapat diatasi oleh Israel karena normalisasi merupakan imbalan bagikaum yang zalim.

Israelmerupakan laboratorium kezaliman dan sumbernya sejak lebih dari 70 tahun makannormalisasi sama dengan tunduk kepada pihak yang zalim.

Eskalasipenolakan terhadap normalisasi makin meningkat di dunia Arab dan dunia Islamsejak Amerika Emirat dan Israel pada Kamis lalu menyatakan kesepakatan damaidan normalisasi hubungan antara Tel Aviv dan Abu Dhabi sebagai peristiwapertama kalinya di ibukota Negara Teluk. (mq/pip)

Tautan Pendek:

Copied