Mon 5-May-2025

Setelah 51 Tahun Pembakaran al-Aqsha Api Masih Menyala di Area Masjid

Selasa 18-Agustus-2020

Khatib Masjid Al-Aqsha Syekh Ikrimah Sabri Senin (17/8/2020) menegaskanbahwa pembakaran Masjid Al-Aqsha yang dilakukan oleh Zionis 51 tahun lalu danmenghancurkan sebagian besar mushala al-Qibli apinya masih menyala melaluipenyerbuan orang-orang Yahudi ke halaman masjid.

Hal tersebut disampaikan Sabri dalam seminar yang diselenggarakanoleh Yayasan Internasional “Minbar Al-Aqsha” dalam rangka peringatan51 tahun pembakaran Masjid Al-Aqsha.

Syekh Sabri mengatakan &ldquoJumatdepan bertepatan dengan peringatan pembakaran Masjid Al-Aqsha yang terjadipada Kamis 21 Agustus 1969 yang membakar mimbar Salahuddin Al-Ayyubi. Dan kebakaranterus menimpa Al-Aqsha sejak saat itu hingga hari ini berupa serbuanorang-orang Yahudi ke halaman Al-Aqsha.&rdquo

Dia menegaskan bahwa apa yang dilakukan para pemukim Yahudi adalah menyerbuanbukan ziarah atau pengunjung. Dia mengatakan “Ada perbedaan antara penyerbuandan ziarah. Peziarah atau orang yang berkunjung adalah orang yang memasukirumah dengan izin pemiliknya. Sedang penyerbuan adalah orang yang memasukirumah dengan paksa dan tanpa izin pemiliknya.”

Dia menyatakan bahwa 0rang-orang Israel tidak berani menyerbuAl-Aqsha tanpa penjaga keamanan Israel. Ini menunjukkan bahwa mereka adalahagresor dan pengecut.

Dia menyerukan untuk menyebarkan narasi Islam yang berkaitan denganAl-Aqsha dan al-Quds di dunia. Dia mengatakan “Beberapa Muslim di duniaArab dan Islam telah dipengaruhi oleh narasi Israel yang mempromosikan topikyang mereka klaim Kuil Yahudi.”

Dia menegaskan bahwa “tidak ada satu batu pun di Palestinayang menunjukkan keberadaan sejarah Ibrani-Yahudi kuno.”

Dalam pernyataan penutupnya seminar ini merekomendasikan kepadapara khatib agar berbicara tentang peringatan pembakaran Masjid Al-Aqsha dantugas untuk mendukung kesucian Islam.

Pernyataan itu menyerukan untuk fokus pada sentralitas masalah al-Qudsdan menolak semua upaya untuk memberangus isu persoalan Palestina melaluiproyek-proyek yang sia-sia mulai dari deal of century hingga proyekaneksasi proyek pengakuan dan legitimasi pada pendudukan Zionis.

Seeminar menghimbau semua Muslim untuk mendukung saudara-saudaramereka di al-Quds dan tidak menyerahkan mereka kepada musuh karena meningkatnyapenghancuran rumah warga al-Quds baru-baru ini merupakan bagian dari rangkaianyudisasi yang meningkat dan beragam bentuk.”

Pada 21 Agustus 1969 seorang ekstremis Yahudi asal Australiabernama Denis Michael Rohan menyerbu Masjid Al-Aqsha dari Bab Al-Ghawanimah danmembakar mushala Al-Qibli di Masjid Al-Aqsha.

Kebakaran terjadi di sayap timur mushola yang terletak di sisiselatan Masjid Al-Aqsha. Api menghancurkan depan masjid langit-langit karpetdan dekorasinya yang langka beserta semua Al-Quran dan perabotannya. Api merusakbangunan dengan kerusakan yang parah sehingga membutuhkan waktu bertahun-tahununtuk merenovasi dan memulihkan dekorasinya seperti semula.

Api juga menghancurkan mimbar masjid bersejarah yang dibawa olehSalahuddin al-Ayyubi dari kota Aleppo ketika umat Islam merebut kembali al-Qudspada tahun 1187 M. Mimbar yang indah ini memiliki tempat khusus karena SultanNuruddin Zangi-lah yang memerintahkan pembuatannya untuk hari pembebasan al-Aqsha.(was/pip)

Tautan Pendek:

Copied