Surat kabar Israel Yediot Ahronot edisiAhad (16/8) mengungkap bahwa otoritas Israel menyetujui sejumlah proyekpermukiman besar di Tepi Barat sebagai langkah awal aneksasi (pencaplokan)wilayah Tepi Barat.
Mengutippernyataan peneliti pada organisasi Eer Amim Aviv Tatraski &ldquoSejumlah proyekpermukiman yang disetujui otoritas Israel di Tepi Barat pada pekan lalumerupakan bagian dari penerapan rencana aneksasi (pencaplokan dan pencurian)wilayah Tepi Barat tanpa deklarasi resmi.&rdquo
Avivmenyatakan otoritas departemen sipil telah menyetujui pembangunan sejumlahruas jalan di beberapak titik di kawasan Palestina yang akan mengubah petademografi sejumlah kota Palestina menjadi kawasan terisolasi sehinggakedepannya sangat sulit menghubungkan antar wilayah Palestina.
Sejumlahproyek yang disetujui otoritas sipil Israel pekan lalu mencakup penggalianterowongan sepanjang 600 meter di kawasan kota Elram dan perlintasan QalandiaAl-Quds utara untuk menghubungkannya dengan sejumlah permukiman zionis dikawasan Ramallah dengan permukiman di Al-Quds.
Suratkabar Israel menyebutkan proyek tersebut akan menghubungkan dengan sejumlahpermukiman zionis di Ramallah dengan kawasan industri di Al-Quds utara.
Menurutklaim surat kabar tersebut proyek ini juga telah mendapatkan persetujuan dariotoritas Palestina untuk melayani kepentingan warga Palestina di kawasantersebut.
Proyek-proyekini secara langsung akan menyita ribuan acre lahan pertanian Palestina.
OtoritasIsrael juga menyetujui sejumlah proyek terkait permukiman zionis di tengahkawasan Tepi Barat dan Al-Quds terjajah.
Sementaraitu Erimat Arab mengklaim bahwa kesepakatan damai normalisasi dengan Israelyang disponsori Amerika berhasil menghentikan rencana aneksasi Israel terhadap40 % wilayah Tepi Barat namun klaim ini ditepis oleh PM Israel BenyaminNetanyahu dalam pernyataan resminya. (mq/pip)