Wed 7-May-2025

Koordinator Internasional Khawatirkan Kondisi Gaza

Sabtu 15-Agustus-2020

Koordinator Organisasi Internasional untuk Palestina”I Palstein” mengecam kebijakan hukuman kolektif yang digunakan otoritasIsrael sebagai tindakan rutin terhadap warga Palestina di Jalur Gaza menyaksikanblokade ekonomi selama 14 tahun berturut-turut.

Koordinator kegiatan Pemerintah Zionis di WilayahPendudukan Palestina pada Rabu malam mengumumkan langkah-langkah baru untukmemperketat pengepungan yang diberlakukan di Jalur Gaza yang terdiri daripemberlakuan pembatasan masuk dan keluar barang dari penyeberangan komersialKerem Shalom yang merupakan satu-satunya penyeberangan yang ditujukan untukpemindahan barang ke dan dari Jalur Gaza. Mereka menghentikan pasokan bahanbakar dan semen dan mengurangi area penangkapan ikan.

Koordinator internasional mengatakan hal ini membuatsektor ini mengalami penderitaan ganda terutama mengingat defisit yangdideritanya akibat wabah virus Corona tertutupnya semua pintu masuk dan keluardengan dunia luar keruntuhan ekonomi memburuknya situasi kesehatan dantantangan pendidikan.

Dia menekankan Jalur Gaza telah menderita sejak 2006 dari blokade ketat Israelyang telah menyebabkan kemerosotan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalamkondisi ekonomi standar hidup pengangguran dan kemiskinan yang meluas dandampaknya meningkat sehubungan dengan pandemi Corona karena tingkatpengangguran menurut Biro Pusat Statistik Palestina mencapai 52% dan tingkatkemiskinan meningkat antara Penduduk Jalur Gaza yang mencapai 53% dan datayang tersedia juga menunjukkan bahwa 685% keluarga menderita rawan pangan danmenurut UNRWA hampir 80% penduduk bergantung pada bantuan pangan. Diperkirakanpula setelah keputusan otoritas pendudukan untuk mencegah masuknya BBM kesektor tersebut krisis listrik akan semakin parah dengan tingkat defisitsebesar 76% yang berujung pada peningkatan jam pemadaman listrik ke rumah-rumahwarga sehingga jumlah jam pemadaman listrik mencapai 18 jam per hari.

Dia menekankanbahwa tindakan baru Israel yang bertujuan untuk memperketat pengepungan diJalur Gaza pada saat Corona akan mencapai apa yang diharapkan oleh laporanPerserikatan Bangsa-Bangsa yang dikeluarkan pada tahun 2012 yang menyatakanbahwa sektor tersebut tidak akan cocok untuk hidup di dalamnya pada tahun 2020M.

I Palstein memperingatkan bahwa Jalur Gaza akan menyaksikanbencana kemanusiaan yang nyata yang tidak akan dapat ditanggung oleh wargadalam beberapa minggu mendatang terutama mengingat kehadiran ribuan warga ditempat-tempat karantina dan mereka sangat membutuhkan ventilasi air bersihdan perawatan kesehatan permanen dan seandainya otoritas Israel tidak mundur.Terkait keputusannya untuk mencegah masuknya BBM penderitaan warga terutamayang dikarantina akan berlipat ganda.

Dia menekankan tindakan baru Israel terhadap Jalur Gaza berada di bawah kerangkapengetatan blokade Israel yang diberlakukan padanya merupakan salah satu bentukdari hukuman kolektif yangdilarang dalam hukum internasional sebagaimana Pasal 33 dari Konvensi JenewaKeempat yang menetapkan bahwahukuman kolektif dan juga semua tindakan intimidasi atau terorisme dilarang.

Protokol Tambahan pertama tahun 1977 ditetapkan dalamPasal 54 bahwa kelaparan penduduk sipil dilarang sebagai metode perang. Inijuga merupakan model pelanggaran otoritas pendudukan atas tugas mereka sebagaikekuatan pendudukan di bawah Konvensi Jenewa Keempat tahun 1949 dan ProtokolTambahan Pertama tahun 1977 yang berkaitan dengan konflik bersenjatainternasional.

I Palstein menunjukkan tugas penguasa Zionismenurut perjanjian internasionaladalah memberikanpenduduk Jalur Gaza makanan dan persediaan medis yang diperlukan dan jikaterjadi kekurangan mereka harus bekerja untuk memastikan bahwa operasi bantuanmencapai manfaat dari penduduk sipil yang membutuhkan. Penjajah Zionis harus memastikan Kondisikesehatan masyarakat dan memastikan berfungsinya fasilitas medis. (asy/pip)

Tautan Pendek:

Copied