Media-media Israel pada hari Senin (10/8/2020) melaporkan bahwabeberapa kebakaran terjadi di permukiman-permukiman Israel di pinggiran JalurGaza yang disebabkan oleh balon-balon api yang diluncurkan dari Jalur.
Media-media Iserael melaporkan bahwa puluhan kebakaran terjadi dibeberapa kibbutz (jamaknya adalah kibbutzim yaitu tempat-tempatpemukiman kolektif di Israel dengan sistem kepemilikan bersama dan denganstruktur-struktur dasar demokratis satu kibbutz ada 1000 jiwa) danpermukiman-permukiman Israel di dekat pagar pemisah dengan Jalur Gaza.
Disebutkan bahwa para pemukim Israel mendengar suara-suara ledakanyang menyebabkan mereka mengalami kepanikan dan beberapa dari mereka melarikandiri tempat bunker tempat persembunyian dan kamar-kamar berbenteng. Mereka jugamelihat balon-balon api datang ke arah mereka dari Jalur Gaza yang menyebabkanterjadinya beberapa kebakaran.
Media-media Israel menyatakan bahwa kebakaran melahap lebih dari400.000 m2 Kibbutz Beeri dan area luas dari lahan pertanian yang ditanami tanamangandum dan alpukat di permukiman-permukiman Israel di pinggiran Jalur Gaza akibatbalon-balon api yang diluncurkan dari Gaza tersebut.
Channel 12 televisi Israel mengutip dari seorang pemukim Israel yangmengatakan “Suara-suara ledakan itu menakutkan. Kami pikir itu disebabkanoleh roket-roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza.”
Sementara itu para kepala daerah di pinggiran Jalur Gaza meminta pemerintahpenjajah Israel untuk meningkatkan tanggapannya terhadap peluncuran balon-balonapi tersebut. Mereka mengatakan “Balon-balon ini harus ditangani samaseperti kita menangani roket dan menanggapinya dengan keras.”
Patut dicatat bahwa penjajah Israel mengalami kerugian besar saat parapemuda Palestina di Jalur Gaza meluncurkan layang-layang api dan balon api menujupermukiman-permukiman Israel di pinggiran Jalur Jalur yang menyebabkan terjadinyakebakaran besar.
Layang-layang api dianggap sebagai salah satu cara dan sarana bagipara pemuda di Jalur Gaza untuk menimbulkan kerugian materi bagi entitas penjajahIsrael sebagai tanggapan atas tindakan kekerasan yang dilakukan pasukanpendudukan penjajah Israel terhadap para peserta pawai kepulangan yang digelarsecara damai di perbatasan timu Jalur Gaza yang dimulai sejak 30 Maret 2018.(was/pip)