Ketua Forum Komunikasi Eropa Palestina Zaher al-Birawi menegaskanbahwa visi mantan pemimpin Hamas Khaled Misy&rsquoal fokus pada menyatukan barisannasional Palestina atas dasar landasan nasional untuk menghadapi proyek-proyekyang bertujuan untuk memberangus isu perjuangan Palestina terutama adalah rencanaaneksasi dan kesepakatan abad ini (deal of century).
Dalam pernyataan kepada kantor berita Arab Quds Press Al-Birawimengatakan bahwa visi tersebut adalahide-ide yang mengekspresikan semangat persatuan nasional yang sangat dibutuhkanoleh rakyat Palestina saat ini di bandingkan di masa lalu terutama karenapenjajah Israel dan para sekutu internasionalnya berusaha untuk memberangus isuperjuangan Palestina.
Dia menegaskan bahwa jiga visi Misy&rsquoal ini tercapai dan terwujudmaka hal ini akan berakibat terkurasnya kekuatan penjajah Israel dan mencegah penjajahIsrael melaksanakan rencana-rencananya.
Birawi mengatakan “Untuk mewujudkan hal itu Misy&rsquoalmenegaskan tersedianya perangkat-perangkat dasar. Di antaranya adalah mendefinisikankembali prinsip-prinsip dan hak-hak nasional Palestina dengan cara yangmenjamin konsensus semua komponen Palestina atas prinsip-prinsip dan hak-haktersebut serta mencegah terjadi pelepasan apapun darinya.&rdquo
Dia melanjutkan “Dia menegaskan pada pembangunan kembaliinstitusi-institusi politik dan referensi keputusan nasional yang diwakilioleh Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) di atas dasar demokrasi yang nyatasehingga mewakili semua rakyat Palestina di dalam dan luar negeri yang didalamnya melibatkan berbagai kekuatan faksi dan para tokoh nasional.”
Ketua Forum Komunikasi Eropa Palestina ini menekankan bahwa sekarangini bola berada di lapangan permainan Fatah dan Otoritas Palestina. Mereka harusmemanfaatkan kesempatan ini untuk maju dengan langkah-langkah nyata bagipersatuan dan kemitraan politik terutama karena rencana-rencana pendudukankolonial Israel tidak akan membedakan antara Fatah dan Hamas. Sebaliknyamareka menarget Otoritas Palestina dan Fatah setara dengan mereka menarget Hamasdan seluruh faksi dan kekuatan Palestina.
Pendekatan terakhir antara Fatah dan Hamas
Dalam konteks lain Al-Birawi mengatakan bahwa pendekatan dan pemulihanhubungan yang baru-baru ini terjadi antara gerakan Fatah dan Hamas – meskipuntertunda – adalah yang paling penting. Karena pertemuan tersebut telah meningkatkanharapan di hati rakyat Palestina. Dia menegaskan bahwa visi Misy&rsquoal didasarkanpada menyatukan barisan nasional Palestina atas dasar nasional untukmenghadapi proyek-proyek yang bertujuan untuk memberangus isu perjuanganPalestina terutama adalah rencana aneksasi dan kesepakatan abad ini (dealof century).
Birawi menambahkan ada keraguan dan kekhawatiran di kalangan wargaPalestina tentang gagalnya upaya pemulihan hubungan kedua gerakan (Fatah danHamas) tersebut akibat pengalaman negatif selama masa perpecahan apalagi upayapersatuan melalui dialog sejauh ini belum membuahkan hasil.
Dia menyatakan bahwa setiap kegagalan dalam penyelenggaraan festivalrakyat secara bersama yang baru-baru ini diumumkan akan menyebabkan lebihbanyak frustrasi di kalangan warga Palestina.
Al-Birawi mengatakan sangat penting untuk mengintegrasikanberbagai upaya nasional antara yang di dalam dan di luar negeri serta antaraseluruh komponen rakyat Palestina. Dia menyatakan bahwa jika festival nasional berhasildiselenggarakan maka itu akan mendorong berbagai lembaga dan komunitas Palestinadi luar tanah air untuk melakukan pendekatan dan aksi bersama juga.
Dia menegaskan bahwa Kongres Rakyat Palestina di luar negeri akanmemiliki peran yang lebih besar dalam memobilisasi massa Palestina di luarnegeri. Sehingga mereka memiliki kontribusi nyata dalam kerja nasional danberpartisipasi dalam keputusan politik dan juga dalam struktur yang mewakilirakyat Palestina serta dalam melawan proyek-proyek yang bertujuan untuk memberangusisu perjuangan Palestina yang terbaru adalah proyek deal of centurytermasuk di dalamnya adalah rencana pencaplokan tanah Palestina Tepi Barat olehpenjajah Israel.
Kesibukan rezim politik Arab
Dalam konteks ini al-Birawi menyatakan bahwa sangat disesalkanbahwa rezim politik Arab disibukkan dengan dirinya sendiri karena kekalahan dankelemahannya akibat ketergantungannya pada dukungan eksternal dan bukan padadukungan rakyatnya. Dia mengatakan “Namun demikian upaya agar isuperjuangan Palestina kembali diperhitungkan oleh rezim resmi Arab adalah hal yangsangat penting.”
Lebih lanjut dia menambahkan &ldquoAkan tetapi itu tidak mungkinkecuali Otoritas Palestina mengubah kebijakannya dan mengakhiri proyek kompromiyang gagal seperti perjanjian Oslo dan konsekuensinya yang menghancurkan isuperjuangan Palestina yang termasuk di dalamnya adalah membesarnya gelombangnormalisasi dengan penjajah Israel dan terbenamnya beberapa rezim Arab dalam pangkuannegara penjajah Israel.
Aneksasi Tepi Barat
Mengenai masalah aneksasi Israel di Tepi Barat al-Birawimenegaskan bahwa (rencana aneksasi Tepi Barat) merupakan pukulan besar bagi merekayang terlibat dalam proyek kompromi dengan penjajah Zisrael dan solusi duanegara. Dia memperingatkan bahwa hal itu harus mengarah pada perubahan nyatadalam keyakinan Palestina bahwa perlawanan dalam semua bentuknya yang sah danmenyakitkan bagi penjajah Israel adalah satu-satunya cara untuk mengembalikan hak-hakPalestina.
Birawi mengungkapkan harapannya bahwa pemulihan hubungan antaragerakan Fatah dan Hamas yang terjadi baru-baru ini meskipun langkahnya lambatakan menjadi indikasi perubahan itu. (was/pip)